jpnn.com - BANDUNG - Giliran massa pendukung Dahlan Iskan di wilayah Jawa Barat mendeklarasikan diri dalam wadah Forum Dahlan Iskan (ForDis), Selasa (3/12) malam di daerah Cihampelas Cililin, Bandung Barat.
Yan Max, deklarator ForDIS Nasional, menjelaskan, lokasi deklarasi sengaja dipilih di daerah pertanian yang dekat Pusdik Kopassus Batu Jajar.
BACA JUGA: Pemanggilan Boediono Bisa Dibatalkan
Alasannya, kata Yan, pimpinan nasional tidak boleh menjauhi TNI. "Karena merekalah patriot bangsa yang menjaga tanah air jengkal demi jengkal. Merekalah yang rela menderita tinggal di daerah perbatasan untuk menjaga kedaulatan bangsa ini. Pimpinan Nasional masa depan juga tidak boleh melupakan petani karena hampir 70 persen rakyat Indonesia hidup sebagai petani," ujar Yan.
Hadir di acara deklarasi sejumlah tokoh masyarakat setempat, antara lain Abdul Mumin, Cecep Jamaluddin dan H. Ayi Hermawan.
BACA JUGA: Timwas Century Panggil Boediono
Dalam dialog sosialisasi yang dipandu oleh Gandi Parapat berkembang sebuah gagasan yang sangat menarik.
Rudi S, alumni Unpar Bandung, melontarkan bahwa manufacturing hope, kesederhanaan hidup, budaya kerja keras, semangat pantang menyerah, sudah saatnya dibingkai menjadi sebuah aliran, yakni Dahlanisme.
BACA JUGA: Max Sopacua Mengaku tak Tahu Aliran Dana di Kongres Demokrat
Sebuah adegan spontan dan sangat menarik terjadi saat tatap muka masyarakat Jawa Barat dengan Deklarator Nasional ForDIS. Gandi Parapat diciumi oleh sejumlah warga masyarakat.
"Kami masyarakat Bandung Barat khususnya warga Cihampelas Cililin sudah lama ingin bertemu Bapak Dahlan Iskan. Ya sekarang baru bisa bertemu pimpinan ForDIS kami ciumilah kami anggap Bapak Dahlan Iskan," seru Dani Ramdani, warga Cihampelas.
Gandi mengatakan, kejadian spontan ini seolah menegaskan bahwa masyarakat pedesaan pun sudah sangat merindukan sosok Dahlan Iskan, selain sebagai panutan hidup, juga sebagai pimpinan nasional. (rls/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menuai Rezeki Mangrove
Redaktur : Tim Redaksi