Rindu Istri, Buronan 4 Tahun Ditangkap Saat Pulang Kampung

Jumat, 27 April 2018 – 03:45 WIB
Polisi memborgol pelaku kriminal. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, LAMPUNG - Agus Jailani, 18, warga Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Panjang Selatan, Panjang, Bandarlampung, buronan polisi selama empat tahun ditangkap, Rabu (25/4).

Sebelumnya, Agus dan dua rekannya diduga terlibat perampokan pada 2014 silam. Mereka merampas motor Yamaha BE 3038 AX yang dibawa Halim dan menganiaya warga Merbaumataram, Lampung Selatan, tersebut.

BACA JUGA: Dor! Pengendara Tewas Ditembak Bandit Jalanan

Peristiwa itu terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Pidada, Panjang. Dua rekan Agus tertangkap lebih dahulu.

Kapolsekta Panjang Kompol Sofingi mengatakan, Agus diamankan saat berada di Jalan Yos Sudarso, Panjang. Dalam pelarian, Agus berpindah-pindah tempat. Ia juga sempat menjadi buruh di Pulau Pahwang, Pesawaran.

BACA JUGA: Detik-detik Baku Tembak Polisi vs Perampok Uang Sekarung

”Dia pernah bersembunyi di Pahawang ke tempat saudaranya. Di sana dia bekerja sebagai kuli panggul. Terkadang tersangka juga menyeberang ke Padangcermin,” kata Sofingi.

Satu bulan sebelum tertangkap, Agus kembalai ke Panjang dan bekerja sebagai kuli panggul pada sebuah perusahaan. Polisi mengetahui keberadaannya dan menangkap pemuda itu.

BACA JUGA: Tembak Mati Perampok, Polisi Amankan Uang Sekarung

Sofingi menuturkan, dalam pemeriksaan Agus mengaku baru sekali terlibat perampasan motor. Kejahatan tersebut dilakukan untuk mencari modal untuk nongkrong.

”Pengakuannya, baru sekali berbuat. Motor dijual ke daerah Pesawaran seharga Rp2 juta. Uangnya digunakan untuk senang-senang, seperti membeli miras,” urainya.

Sebelumnya, Dimas (20), warga Jalan Ki Maja, Wayhalim, Bandarlampung ditangkap tim Opsnal Polsekta Kedaton sekitar pukul 13.00 WIB Selasa (24/4). Pemuda itu diburu lantaran diduga terlibat penjambretan di Jalan Sultan Agung, Wayhalim, pada 2017 silam. Dia beraksi bersama Dego, rekannya yang terlebih dahulu ditangkap polisi.

Dimas mengaku kabur ke Jakarta setelah mengetahui rekannya ditangkap. ”Kami jambret HP punya anak SMP. Saya baru sekali itu (menjambret). Karena kebutuhan. Saya tidak punya pekerjaan tetap,” kata Dimas.

Lelaki yang memiliki tato di kedua tangannya ini melanjutkan, belum sempat dijual, ponsel hasil kejahatan itu hilang. Tak ingin tertangkap, dia kabur ke Jakarta. ”Saya delapan bulan di Jakarta dan jadi pengamen,” ucapnya.

Berbulan-bulan dalam pelarian membuat Dimas tidak tahan. Dia kemudian memutuskan pulang. ”Saya rindu istri dan keluarga. Kami memang belum punya anak. Nggak betah di rantau,” kata dia. (pip/c1/ais)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejaksaan Tangkap Buronan Koruptor Bantuan Sosial di Indekos


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler