Rindu Pacar, Braakk! Tiga Tewas, Satu Gegar Otak

Senin, 24 April 2017 – 05:26 WIB
Xenia putih nopol S 1997 AT ringsek tak berbentuk setelah dihajar KA Mutiara Timur dari Banyuwangi tujuan Surabaya di perlintasan Margorejo, Minggu pagi (23/4). Foto: SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Kecelakaan maut terjadi di perlintasan KA di depan SDN 3 Margorejo, Surabaya, Minggu (23/4) pagi.

Kereta Api (KA) Mutiara Timur menabrak mobil Xenia bernomor polisi S 1997 AT terjadi pada Minggu (23/3) pukul 04.15.

BACA JUGA: DPR Minta Pemeriksaan Keselamatan Angkutan Umum Diperketat

Penyebab tabrakan diduga mobil warna putih yang dikemudikan Darwis Hasiholan Sinambela,36, itu menerobos palang pintu yang sudah ditutup. Akibatnya, tiga penumpang tewas, dan seorang menderita gegar otak.

M Mahrus /Yuan Abadi - Surabaya

BACA JUGA: Restitusi untuk Korban Tak Menghapus Tindak Pidana

Para korban ini meruakan anak buah kapal Tagboat Patria Satu yang bersandar di Pelabuhan Tuban. Korban yang meninggal adalah Darwis Hasiholan Sinambela, 36 warga Kampung Rawa Roko RT 02/RW 041 Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi; Ricky Pratama Mamonto, 28 warga Jalan Purnasakti RT 26 No 12 Banjarmasin; Awaludin Lestaluhu, 34 warga Mamala Lehitu Maluku Tengah.

Sedangkan korban selamat, Acep Sutrisna, 37 warga Bantargebang selatan RT 03/RW 07 Bantar gebang Kota Bekasi.

BACA JUGA: Belum Bayar Utang Rp 300 Ribu Dihajar Hingga Tewas

Penjaga palang pintu KA di Pos Margorejo, Samsul Hadi, 44, menuturkan, pukul 04.15, akan melintas KA Mutiara Timur yang datang dari Banyuwangi menuju stasiun Wonokromo.

Sirene peringatan sudah berbunyi, begitu juga palang pintu perlintasan menuju frontage road Ahmad Yani, sudah ditutup.

“Saat palang pintu sudah ditutup, tiba-tiba mobil Xenia warna putih yang melaju kencang dari arah Utara menerobos palang pintu hingga patah. Saat bersamaan KA datang dari arah Selatan langsung menghantam bodi mobil sampai terseret sekitar 15 meter,” kata warga Jalan Margorejo 2D/5 Surabaya, Minggu (23/4).

Samsul menyebutkan setelah mobil terseret hingga ringsek, dua penumpangnya terpental. Dua korban tergeletak di pinggiran rel dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Warga yang melintas berhenti untuk menolong para korban.

“Tiga penumpang mobil langsung mati seketika. Pengemudinya terjepit bodi mobil. Seorang korban masih hidup terpental ke sisi timur rel dan berteriak meminta tolong. Dia dalam kondisi tergeletak dengan melambaikan tangan,” ujar Samsul kepada Radar Surabaya (Jawa Pos Group).

Kapolsek Wonocolo Kompol Rusman mengatakan tiga orang yang meninggal akibat kecelakaan tersebut sudah dibawa ke RSUD dr Soetomo dan korban Acep Sutrisna yang menderita luka parah dan gegar otak dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk menjalani perawatan.

Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan tiang lampu traffic light dan beberapa besi pagar pembatas rel jebol karena hantaman bodi mobil.

Pasca kecelakaan tersebut arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani menuju Sidoarjo tersendat. Lantaran, banyak warga menonton dan mengabadikan proses evakuasi kendaraan yang dilakukan oleh petugas gabungan baik dari Polrestabes Surabaya, Pemadam Kota Surabaya dan Satpol PP Kota Surabaya.

Kasatlantas Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Adewira Negara Siregar menjelaskan pihaknya sudah memeriksa teman keempat korban, dia adalah Nasrullah,31.

Menurut Nasrullah, dia bersama empat temannya sebenarnya akan pergi ke Malang untuk menemui kekasih dari salah satu korban.

"Setelah itu, kelimanya menyewa sebuah mobil Daihatu Xenia milik seorang warga Bojonegoro," ungkap AKBP Adewira.

Adewira mengatakan berdasarkan keterangan Nasrullah, setelah mendapatkan mobil, mereka berangkat dari Tuban sekitar pukul 20.00.

Saat itu mobil dikemudikan oleh Nasrullah, namun sesampai di Surabaya pukul 23.00, Nasrullah mengaku capek dan mengantuk.

"Kemudian mereka memutuskan untuk istirahat di Surabaya. Nasrullah kemudian menginap di Hotel Pop dan diantarkan oleh keempat temannya," lanjut Adewira.

Sampai di Hotel Pop di Jalan Diponegoro, Nasrullah mandi dan istirahat. Sedangkan, keempat temannya tidak istirahat melainkan pamit keluar. Nasrullah mengaku tidak tahu ke mana keempat temannya pergi.

"Dia (Nasrullah, Red) juga tidak tahu siapa yang mengemudikan kendaraan itu, sebab saat itu dia langsung tidur," terangnya.

Perwira dengan dua melati ini menjelaskan, Nasrulllah baru mengetahui jika keempatnya tertabrak kereta setelah membaca salah satu media online.

Nasrullah dan keempat temannya yang menjadi korban kecelakaan itu merupakan teman di kapal. Sebab kelimanya merupakan ABK Kapal Tagboat Patria Satu yang bersandar di Pelabuhan Tuban.

"Kami sudah memberitahukan kecelakaan ini kepada pihak perusahaan, kemungkinan besok (hari ini,Red) mereka akan sampai di Surabaya," tandasnya.

Adewira menambahkan, pihaknya juga masih meminta keterangan dua penjaga pintu yakni Samsul Hadi dan Yusuf Faisal. Selain itu, akan memeriksa Acep Sutrisna, salah satu korban yang selamat.

Hanya saja menurut Adewira, hingga saat ini Acep belum bisa diajak berkomunikasi. Sebab selain masih trauma, dia juga menderita gagar otak.

"Kami akan menunggu korban hingga pulih sebelum melakukan pemeriksaan," jelasnya. (*/no)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologis Kecelakaan Maut Bus Rem Blong di Kawasan Puncak


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
kecelakaan   Tewas   Korban  

Terpopuler