Ring 1 Kebanjiran, Jokowi Kembali Salahkan Hujan

Kamis, 06 Februari 2014 – 02:44 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Banjirnya Jalan Medan Merdeka Utara membuat Gubernur DKI Jakarta Jokowi angkat bicara. Mantan Walikota Solo ini mengatakan, hujan deras yang mengguyur ibu kota sejak Rabu (5/2) pagi membuat sejumlah ruas jalan kembali nyaris lumpuh, termasuk kawasan ring 1 seperti Jl Medan Merdeka hingga memantik kemacetan parah.

"Kami prihatin, tapi terus berupaya melakukan pengerukan saluran air di sekitar kawasan itu. Sebab, selama ini, saluran air yang ada sudah puluhan tahun tidak pernah dikeruk. sehingga saluran tidak mampu menampung air secara maksimal," ujar Jokowi, Rabu (5/2).

BACA JUGA: Tegaskan Pencarian Korban KM Sahabat Belum Dihentikan

Jokowi mengatakan, selain karena faktor saluran, penyebab terendamnya kawasan Istana juga karena tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Jakarta Pusat.  "Hujannya deras sekali juga jadi penyebab wilayah ini tergenang," katanya.

Sejumlah pihak menilai, kejadian halaman depan Istana Negara di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat yang kebanjiran sebagai suatu peristiwa patut disesalkan. Seharusnya, lambang negara tersebut, dijaga sekalipun dalam kondisi darurat bencana, apa lagi hanya banjir.
"Kita sebagai bangsa sangat malu di mata dunia internasional. Istana Negara tempat berkantornya Kepala Negara, kebanjiran hanya karena sistem pengamanan dan pemeliharaan drainase dan pompa di pintu air di sana tidak berpungsi baik," ujar anggota Komisi C (Bidang Keuangan ) DPRD DKI Jakarta Ahmad Husein Alaydrus.

BACA JUGA: Jakarta Diguyur Hujan, PLN Padamkan 137 Gardu

"Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, tetapi semua pihak, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan perangkat di bawahnya, merawat dengan baik pompa-pompa di sekitar Istana Negara, memastikan dapat berfungsi prima saat hujan lebat, dan banjir seperti ini. Kan ada dana swakelola yang jumlahnya sangat besar lebih dari Rp 500 miliar, digunakan saja untuk penanganan banjir," kata Habib, panggilan akrab Ahmad Husein Alaydrus.

Pengamat kebijakan publik, dari Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago juga menyanyangkan kejadian Istana Negara terendam banjir. Ini mengulang peristiwa sebelumnya pada 2007. "Ya, kejadian ini memprihatinkan dan tentu membuat kita sebagai anak bangsa malu. karena lambang Negara, Istana Negara, kantornya Presiden kok terendam banjir. Bahkan, televisi internasional telah menayangkan banjir di depan Istana Negara itu," katanya.

BACA JUGA: Hujan, Sinyal Stasiun Kota Ikut Terganggu

Seperti diketahui, banjir di jalan raya, daerah ring 1 menyebabkan kemacetan parah di seluruh akses wilayah Jakarta Pusat. “Dari Jalan Diponegoro, depan Megaria hingga Perempatan Harmoni sama sekali tidak bergerak. Perlu waktu 3,5 jam lebih. Padahal dalam kondisi normal, hanya perlu waktu 20 menit,” kata Eny Nurhayati (32), karyawati bank swasta di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat.

Kawasan yang biasanya bebas banjir tersebut, tergenang dengan ketinggian air 30-50 sentimeter. Namun sekitar pukul 13.00 WIB, banjir yang menggenangi Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Merdeka Timur, dan Jalan Merdeka Barat berangsur surut, kendaraan secara bertahap mulai terurai. (wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pulomas-Cempaka Putih Terendam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler