jpnn.com - MOJOKERTO - Lesunya industri gula tanah air membuat Menteri BUMN Rini Soemarno berupaya mengumpulkan informasi tentang pabrik gula (PG). Rini blusukan ke salah satu pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X), yaitu PG Gempolkrep di Mojokerto, Jawa Timur, hari ini (2/12).
Rini mengatakan, swasembada gula harus diwujudkan. Gula menjadi satu dari beberapa komoditas pangan yang ditargetkan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk bisa mencapai swasembada dalam 3-5 tahun mendatang.
BACA JUGA: KNPK: Aturan Sudah Memberatkan Petani Tembakau
Komoditas pangan lainnya adalah beras, kedelai, jagung, dan daging. ”Untuk mencapai itu, fokus pemerintahaan saat ini adalah kesejahteraan petani,” ujarnya.
Karena itulah, Rini mendorong BUMN Gula menggiatkan diversifikasi bisnis. BUMN pergulaan didorong tidak hanya fokus pada produksi gula saja, tapi juga produk turunan tebu lainnya, seperti bioetanol, listrik berbasis ampas tebu, hingga pupuk. Sehingga, petani bisa juga menikmati nilai tambah. Selama ini, petani hanya mendapatkan penghasilan dari bagi hasil gula dan penjualan tetes tebu saja.
BACA JUGA: Cabai Rawit Tembus Rp 75 Ribu
Dengan adanya pabrik yang terintegrasi dengan produksi produk turunan tebu non-gula, maka petani juga akan bisa mendapatkan tambahan pendapatan. “Produk samping tebu cukup banyak. Selain bioetanol, ada listrik, pupuk cair dan masih banyak lagi,” kata Rini.
Rini menyempatkan diri berkeliling pabrik untuk mengecek kondisi PG Gempolkrep yang terintegrasi dengan pabrik bioetanol milik anak usaha PTPN X, yaitu PT Energi Agro Nusantara. “Pabrik Gula Gempolkrep bisa dijadikan contoh karena sudah terintegrasi dengan pabrik bioetanol. Ini bagian dari diversifikasi bisnis,” kata Rini.
BACA JUGA: Jokowi Naikkan Harga BBM, Ini Komentar Slank
Rini juga mengapresiasi produk bioetanol produksi PTPN X yang telah merambah pasar ekspor ke beberapa negara. Di sisi lain, ternyata produk bioetanol fuel grade tersebut justru minim penjualan di dalam negeri.
“Saya akan bertemu dengan direksi PT Pertamina agar industri bioetanol di dalam negeri lebih bergairah dan bisa memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Energi terbarukan dari tebu ini harus didukung,” ucapnya.
Direktur Utama PTPN X Subiyono menambahkan untuk menciptakan pabrik gula yang siap menghadapi tantangan, pihaknya sudah melakukan persiapan dan perubahan sejak tahun 2008. Dengan total investasi pabrik gula di PTPN X sejak 2008-2014 mencapai Rp 2,7 trilliun. “Agar pabrik bisa efisien, kami memutuskan untuk melakukan revitalisasi dan mengubah teknologi yang ada ke teknologi bertekanan tinggi,” katanya.(dio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jual Ampas Tebu, PTPN X Garap Korsel
Redaktur : Tim Redaksi