Rini Tunjuk Eks Dirut Mandiri Pimpin Holding BUMN Tambang

Jumat, 15 September 2017 – 08:37 WIB
Rini Soemarno. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin ditunjuk sebagai Dirut PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang nantinya menjadi holding BUMN tambang.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjelaskan, Budi ditunjuk untuk memuluskan rencana pembentukan holding perusahaan tambang.

BACA JUGA: Mandiri Target Pembiayaan Otomotif Rp 2 Triliun

Kabarnya, holding yang akan dipimpin Inalum itu ditugasi pemerintah untuk menyerap saham yang didivestasi PT Freeport Indonesia.

’’Pesan khususnya, holding company nanti betul-betul menjadi holding BUMN tambang yang besar,’’ ujar Rini saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Kamis (14/9).

BACA JUGA: Bu Rini Tunjuk BGS jadi Dirut Inalum

Budi yang kini menjadi salah seorang staf khusus menteri BUMN dinilai sebagai figur ideal untuk menduduki posisi puncak Inalum.

Rekam jejak insinyur fisika nuklir lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut tidak perlu diragukan lagi.

BACA JUGA: Bank Paksa Merchant Tak Lakukan Gesek Ganda

Selain itu, selama ini Budi berada di balik layar dalam negosiasi divestasi 51 persen saham Freeport bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

’’Beliau sangat kapabel. Pernah menjadi Dirut Bank Mandiri, menjadi direktur di Bank Mandiri juga cukup lama. Kami melihat bahwa beliau memang memiliki kemampuan untuk itu. Memang dilihat Inalum sebagai perusahaan holding,’’ jelasnya.

Rini mengaku sejak lama menyiapkan penunjukan pria kelahiran Bogor tersebut untuk memimpin holding BUMN tambang.

Alasannya, peran perusahaan-perusahaan tambang pelat merah yang dimiliki Indonesia masih kecil bila dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan tambang swasta maupun asing.

Pemerintah menginginkan BUMN tambang bertransformasi menjadi lebih besar dan dapat lebih memberikan keuntungan bagi negara sesuai dengan ketentuan negara sebagai pemegang saham mayoritas.

’’Tentu kami berharap, kalau mau kembali ke pasal 33 UUD bagaimana kita harus menjaga hasil tambang kita, kita perlu meningkatkan kemampuan kita,’’ tuturnya.

Dalam holding yang dipimpin Inalum tersebut, ada tiga BUMN lainnya. Yakni, PT Aneka Tambang (ANTM), PT Timah, dan PT Bukit Asam.

Penunjukan Budi sebagai Dirut Inalum sekaligus menggeser posisi Winardi Sunoto yang kini menjadi direktur SDM dan Tata Kelola PT Pupuk Indonesia.

Budi mengawali karier sebagai staf teknologi informasi di IBM Asia-Pasifik di Tokyo.

Dia lantas dipindah ke IBM Indonesia sebagai systems integration & professional services manager hingga 1994.

Karier sebagai banker dimulai ketika dia pindah ke Bank Bali (kini Bank Permata) sebagai GM electronic banking, chief GM Jakarta, dan chief GM human resources.

Pada 1999, Budi hengkang ke ABN Amro Bank Indonesia dan menjabat direktur consumer banking.

Pada 2004, dia bergabung dengan Bank Danamon sebagai executive vice president consumer banking dan direktur di Adira Quantum Multi Finance.

Pada 2006, Budi bergabung ke Bank Mandiri sebagai direktur mikro dan retail banking.

Pada 2011, alumnus Washington University itu dipromosikan menjadi Dirut Bank Mandiri. (dee/c14/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Pencurian Data, BI Larang Gesek Kartu 2 Kali


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler