JAKARTA - Sistem Rintisan Sekolah Berstandar Nasional (RSBI) mengundang kritik Indonesia Corruption Watch (ICW)Setelah tiga bulan melakukan riset, ICW meminta Kementerian Pendidikan Nasional (kemendiknas) menghapus gelar tersebut di sekolah
BACA JUGA: Salat Istikharah demi Prestasi Anak Didik
Manajer Monitoring Pelayanan Publik ICW, Ade Irawan mengatakan, Kemendiknas belum matang menyiapkan sekolah berstandar internasionalBACA JUGA: Mereka Berjuang, demi Mencerdaskan Anak Bangsa
"Pungutan dan bantuan hibah itu kan sudah jelas peruntukannya," ujar Ade
BACA JUGA: Anggaran Kurang, Kemendiknas Hutang LN
Sementara untuk SMP dimanfaatkan, perencanaan, pengawasan, dan pelaporan"Juga digunakan untuk studi banding dan modernisasi ruang kelas," tegasnya.Bantuan RSBI di tingkat SMA, lanjut Ade, digunakan untuk berbagai program pembuatan standar kompetensi kelulusan, peningkatkan pendidik dan tenaga pendidik"Tidak ada program yang benar-benar bermanfaat secara langsung kepada siswa," terangnya
Dengan adanya program tersebut, kata Ade, Kemendiknas akan menghadapi kesulitan dalam menemukan konsep yang tepat untuk mengembangkan RSBIBahkan, mereka juga akan kesulitan melaksanakan program"Karena kualitas belajar mengajar yang masih buruk, serta penggunaan anggaran yang rawan korupsi," ucap Ade.
Ade menerangkan, dari hasil riset yang diambil melalui pengumpulan data dan wawancara terhadap guru dan orangtuaICW menyimpulkan, kondisi dan kesiapan guru RSBI sebagian besar belum siap melaksanakan kelas berstandar internasional"Tidak semua dari guru-guru itu bisa menggunakan bahasa Inggris dalam proses belajar mengajar," tuturnya.
Bahkan, karena longgarnya aturan mengenai pungutan biaya RSBIKata dia, sekolah dengan mudah meminta uang kepada walimurid dengan dalih yang bermacam-macamMisalnya, untuk biaya test, dana sumbangan pembangunan, SPP, iuran komite, dan biaya administrasi"Semua itu dibebankan kepada siswaPadahal mereka sudah mendapat subsidi besar-besaran dari pemerintah," tambahnya(nuq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tetapkan 4 Parameter Evaluasi RSBI
Redaktur : Tim Redaksi