jpnn.com - SURABAYA - Pengamat politik dari FISIP Universitas Airlangga (Unair), Suko Widodo, mengatakan bahwa Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini termasuk sosok yang sulit melakukan komunikasi dengan legislatif.
Dia menyamakan Risma -sapaan akrab Tri Rismaharini- dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thajaja Purnama alias Ahok.
BACA JUGA: Tak Terima Diputusin, Pria Ini Ikat Mantan Kekasih di Hutan
“Yang terjadi kepada keduanya itu (Risma dan Ahok, Red) adalah mereka seakan-akan paling bersih dan paling hebat sehingga menafikan (mengabaikan, Red) makna parlemen,” katanya Suko Widodo seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (17/4).
Pernyataan pria yang akrab disapa Sukowi itu berkaitan dengan sikap Risma yang masih menggantung. Hinga kini, Risma belum memastikan diri maju sebagai calon sehingga partai politik juga bimbang untuk memetakan kekuatan politik.
BACA JUGA: Cerita Siswi tak Berbusana Bareng Pacar saat Dirazia Satpol PP
Sukowi mengatakan Risma dan Ahok sejatinya tidak memiliki kemampuan berpolitik.
Padahal, seorang kepala daerah seharusnya aktif melakukan komunikasi politik dengan legislatif tentang kebijakan-kebijakan yang dibuatnya.
BACA JUGA: Lihat nih, Mata Benjol Gara-gara Dihajar, Dituduh Ngompori Demo
Hal tersebut adalah keniscayaan yang harus dijalankan sehubungan dengan fungsi eksekutif dan legislatif sebagai dwitunggal dalam pemerintahan di daerah. (wah/ima/jay/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologi Teror Bom Batik Air Rute Ambon-Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi