jpnn.com - JAKARTA--Tidak adanya lawan dalam pertarungan Pilwako Surabaya berimbas pada kekosongan pimpinan definitif di Pemkp Surabaya. Hal ini disadari betul oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang akan mengakhiri masa jabatannya September mendatang. Hanya saja Risma enggan berkomentar lebih jauh.
"Surabaya akan diisi Plt atau tidak, bukan domain saya. Nanti kalau saya bicara, takutnya salah lagi," kata Risma usai pertemuan dengan MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi, Selasa (4/8).
BACA JUGA: Ini Alasan Jokowi Masukkan Pasal Penghinaan Presiden di RUU KUHP
Ditanya nanti peluang Risma menjadi Plt atau malah dipromosi menjadi menteri, lagi-lagi perempuan bersahaja ini menolak keras.
"Enggak-enggak, saya mau gak mau jadi Plt. Menjadi menteri saja saya enggak mau, apalagi Plt," ucapnya.
BACA JUGA: Temui MenPAN-RB, Risma Minta Dokter dan Guru
Bagi Risma, Surabaya menjadi apa nanti ditentukan masyarakat sendiri. Dia hanya bertekad, di masa-masa terakhir jabatannya ingin memberikan yang terbaik bagi Surabaya.
"Biarlah masyarakat Surabaya yang akan menentukan nasibnya sendiri. Saya hanya ingin bekerja sebaik mungkin sampai jabatan saya berakhir," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Kata Buwas Mantan Luna Maya Itu Pemain Lama
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril: Perppu Belum Ada Urgensinya, Yang Bermasalah kan 7 Daerah
Redaktur : Tim Redaksi