jpnn.com - SURABAYA - Hari ini warga Surabaya resmi punya pemimpin baru. Pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana bakal dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota di Gedung Negara Grahadi. Tidak ada hal khusus yang dipersiapkan keduanya menjelang pelantikan.
Baju yang bakal dipakai untuk pelantikan misalnya. Risma-Whisnu sepakat tidak membeli yang baru. Risma akan mengenakan baju lama yang digunakan saat pelantikan periode pertama September 2010. Begitu pula baju putih yang dikenakan Whisnu ketika dilantik sebagai wakil wali kota pada Januari 2014 menggantikan Bambang Dwi Hartono.
BACA JUGA: Tersangkut Korupsi, 4 Pejabat Dinas Pertanian Ditahan
"Isik apik lha lapo tuku maneh (masih bagus ngapain beli lagi, Red)," kata Whisnu kemarin (16/2).
Whisnu mengatakan, ia dan Risma memang memesan sepatu baru. Tapi, itu pun tidak dengan harga yang mahal. Sepatu tersebut khusus dibuat warga eks lokalisasi Dolly-Jarak.
"Ukuranku 45," ujar Whisnu. Ukuran sepatu Risma 37 dan 38.
Pria yang juga ketua DPC PDIP Surabaya itu mengungkapkan, tidak ada persiapan khusus menjelang pelantikan tersebut. Yang benar-benar berbeda hanya geladi bersih di Grahadi kemarin.
BACA JUGA: Rumah Sakit Kewalahan, Pasien Dirawat di Lorong
"Lainnya kok biasa-biasa saja," kata Whisnu, lantas terkekeh.
Dia menuturkan, yang biasa itu termasuk nyekar atau mendatangi makam orang tuanya. Whisnu merupakan putra tokoh senior PDIP Sutjipto yang pernah menjabat sekretaris jenderal PDIP.
"Kalau ada hajatan penting, memang saya biasa nyekar ke makam orang tua," ujar alumnus teknik industri ITS itu.
Selain itu, Whisnu secara khusus nyekar ke kompleks makam Boto Putih, yaitu makam Sunan Brondong, yang juga masih berkerabat dengan Sunan Ampel.
BACA JUGA: Kapolda: Tinggalkan atau Saya Obok-Obok Ini Kampung
"Saya merasa mendapat amanah yang harus saja jalankan. Saya harus memberikan perhatian kepada seluruh rakyat Surabaya," ujarnya.
Sementara itu, keluarga Risma juga tidak punya persiapan khusus menjelang pelantikan. Putra pertama Risma, Fuad Bernardi, menuturkan, kehidupan keluarga mereka nyaris sama seperti biasa. Tidak ada aktivitas yang begitu berbeda menjelang ibu mereka duduk di kursi wali kota untuk kali kedua.
"Kami tidak ingin terlalu terlena dengan kegembiraan. Semuanya berjalan normal dan biasa-biasa saja," ungkap Fuad.
Pria alumnus ITS itu mengungkapkan bahwa mereka kerap berkumpul bersama dan menunaikan salat Hajat. Dia menjelaskan, kebiasaan tersebut sudah berlangsung lama dan tidak hanya karena Risma akan dilantik.
"Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan beliau untuk warga Surabaya," ujar Fuad. (jun/riq/tyo/c6/end/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditilang, Gelap Mata, Oknum TNI Rusak Pos Polisi
Redaktur : Tim Redaksi