Ritual Mencegah Virus Corona dan Menolak Kematian Beruntun

Selasa, 07 April 2020 – 00:35 WIB
Warga Witihama, Flores Timur, NTT menggelar ritual adat tolak bala. Foto: Antara/Agussalim

jpnn.com, KUPANG - Mencegah masuknya serangan virus Corona atau COVID-19, warga di Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur menggelar ritual adat tolak bala.

"Hari ini kami semua dari unsur masyarakat, pemerintah kecamatan serta semua kepala desa serta para tokoh adat dan tokoh agama menggelar ritual tolak bala dalam upaya mencegah masuknya serangan COVID-19," kata Camat Witihama Laurensius Lebu Raya, Senin (6/4).

BACA JUGA: Pak Bupati Kerahkan Dukun Lawan Corona

Ritual tolak bala ini merupakan bagian dari kearifan budaya lokal masyarakat Witihama yang digelar untuk mencegah atau melindungi masyarakat dari berbagai musibah atau malapetaka.

Kegiatan ritual adat ini dipusatkan di Desa Oringbele, khususnya di area yang dikenal dengan sebutan Nama Tukan dan berlangsung pada Senin (6/4) pagi hingga puncaknya pada sore hari.

BACA JUGA: Inilah Ritual Adat Kebanggaan Wanita Wakatobi

Lebu Raya menjelaskan, selain untuk mencegah masuknya serangan COVID-19, ritual ini digelar karena sejumlah peristiwa tidak biasa yang melanda masyarakat setempat.

Seperti adanya serangan hama pertanian maupun peristiwa kematian beruntun yang melanda masyarakat di kecamatan setempat.

BACA JUGA: Tetangga Curiga Suami Istri Tidak Keluar Rumah, Pintu Didobrak, Oh Ternyata

"Karena itu ritual adat ini digelar sebagai satu kesatuan untuk menolak semua musibah atau yang dikenal masyarakat dengan istilah 'Nuun Maran'," katanya.

Ia mengatakan, para kepala desa setempat juga telah diminta untuk bergandengan tangan bersama masyarakat serta tokoh-tokoh adat dan agama untuk mengatasi berbagai ancaman bencana.

Menyinggung lebih lanjut terkait pencegahan serangan COVID-19, Lebu Raya mengatakan masyarakat telah diimbau melalui pemerintah desa untuk melakukan langkah-langkah pencegahan sesuai protokol penanganan yang disampaikan pemerintah.

"Kami berharap dengan melibatkan peran semua unsur ini maka berbagai ancaman bencana segera berlalu dan aktivitas masyarakat bisa kembali normal," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler