BACA JUGA: Mendagri Tunggu Keppres Pengangkatan Gubernur Jatim
Dia mengakui beberapa pihak meragukan kemampuan dirinya menembus batas minimum pencapresan, yakni 20 persen perolehan suara nasional
BACA JUGA: Posko Dirusak, Kader Gerindra Dipukuli
"Itu bukan masalahBACA JUGA: Belum Saatnya Bicara Capres dan Koalisi !
Tapi, pendiri lembaga think tank ekonomi ECONIT tersebut punya perhitungan lainDia memprediksi, suara partai menengah akan merosotSalah satunya, dia menyebut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)"Apalagi, partai itu dilanda banyak konflik internal," ungkapnya.
Kondisi itu, kata Rizal, akan membuat partai-partai tersebut mau tidak mau harus berkoalisi agar bisa mengusung capresSaat itulah, ujar dia, pihaknya akan mengusung koalisi bersama antar partai-partai menengah hingga terkumpul 20 persen suara"Saat itu, kami sudah siap menghadapi calon lainnya," tegas lelaki kelahiran Padang tersebut.
Rizal mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari Partai Bintang Reformasi (PBR) dan Partai Nasionalis Banteng Kemerdekaan (PNBK)Dia akan menjajaki kemungkinan dukungan dari partai lain sebelum pelaksanaan pemilu legislatif"Kami sudah ada pembicaraan dengan satu partai berhaluan Islam dan satu nasionalis," ungkapnya.
Dia menargetkan partai-partai pendukungnya mendapat suara secara nasional sebesar 12 persenDengan demikian, nilai tawar koalisi partai-partai pendukung dia akan lebih tinggi"Nah, saat itu tinggal kami mencari cawapres," ujarnya.
Siapa cawapres yang akan dibidik? Rizal mengaku tertarik pada Prabowo SubiantoMantan Danjen Kopassus tersebut, kata dia, berpotensi meraup suaraNamun, potensi itu tak diikuti Partai GerindraSebab, ujar Rizal, popularitas masyarakat hanya pada ketokohan Prabowo, bukan Gerindra
Dia memperkirakan Gerindra mendapat suara kurang dari 5 persen"Tapi, popularitas Prabowo setidaknya bisa sampai 10 persen," ungkapnya
Rizal memperkirakan, pada pilpres nanti, hanya ada dua blok yang bertarung sengitYakni, blok status quo dan blok perubahanBlok status quo adalah partai besar seperti Golkar dan PDIP, dalam hal ini Jusuf Kalla dan Megawati plus SBYSementara blok perubahan akan mencapreskan dirinya dengan dukungan partai-partai menengah
Saat itu, kata Rizal, dirinya akan membuat 'diferensiasi pasar' dengan menajamkan perbedaan antara blok perubahan dan blok mapan alias status quo"Kita akan saling perang visi perubahan antar capresApalagi, pada pilpres kali ini akan ada debat capresMega jelas tak berkutikDebat ini akan menghadapkan saya dan SBY," tegasnya(aga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Naikkan Target Suara Jadi 20 %
Redaktur : Tim Redaksi