"Ekonomi konstitusi adalah ekonomi yang mensejahterakan masyarakat, bukannya menguntungkan sepihak," ujar Rizal dalam diskusi bertajuk 'Konsekuensi Menegakkan Konstitusi' yang diadakan sekaligus dalam rangka mengenang setahun wafatnya Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di Gedung MK, Jakarta, Rabu (29/12).
Diungkapkan lagi oleh Rizal, kenyataannya adalah betapa banyak ahli ekonomi di Indonesia yang menuntut ilmu sampai ke luar negeri, namun kemudian malah terpengaruh dengan ajaran luar
BACA JUGA: Gaji PNS Naik, Bantuan Sosial Turun
"Banyak ekonom yang belajar di luar, dan lebih mengedepankan neoliberalisme yang bertentangan dengan konstitusi," ungkapnya.Menurut Rizal pula, neoliberalisme banyak menimbulkan dampak yang jelas tidak berpihak pada rakyat kecil, alias hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu
BACA JUGA: Tahun Depan Bayar Utang Rp 115 T
"Kalau negara terlalu dominan dan dogmatis, birokrasi akan berkuasa, dan tidak memihak pada masyarakat," tandasnyaBACA JUGA: Gaji PNS Naik, Anggaran Belanja Pegawai Membengkak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerimaan Pajak dan Cukai Bakal Lampaui Target
Redaktur : Tim Redaksi