Rizal Ramli Beberkan Keberhasilannya sebagai Menteri Gus Dur

Kamis, 30 November 2017 – 14:14 WIB
Rizal Ramli. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Rizal Ramli merasa berhasil sebagai menteri koordinator bidang perekonomian dan menteri keuangan di era Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Meski hanya setahun di kabinet (2000-2001), dia merasa sudah mencatat banyak prestasi.

"Waktu saya masuk, minus 3 persen ekonominya. Kami putuskan tidak mengikuti kebijakan IMF (Internasional Monetary Fund), kita jalan sendiri dengan segala kontroversinya," papar Rizal saat sambutan peresmian Kantor Kas BNI 46 di Universitas Bung Karno, Jakarta, Rabu (29/11).

BACA JUGA: Soal Satu Ini, Rizal Ramli Dukung Jokowi

Dengan prinsip itu, lanjut Rizal, ekonomi Indonesia ternyata bisa meningkat dari minus 3 persen menjadi hampir 6.5 persen. Hutang luar negeri pun berkurang.

"Satu-satunya pemerintahan yang mengurangi utang bukan menambah utang hanya pemerintahan Gus Dur," ujarnya.

BACA JUGA: Rizal Ramli Khawatir Jokowi Dikibuli Menterinya Lagi

Selain itu, lanjut Rizal, di era Gus Dur satu-satunya pemerintahan yang berhasil mengurangi indeks kesenjangan ekonomi serta tidak melakukan impor beras selama kurun waktu dua tahun, sambil tetap menjaga kestabilan harga.

Pada era Gus Dur yang singkat itu juga, kenang Rizal, gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) naik dua kali lipat.

BACA JUGA: Rizal Ramli Tuding Menkeu Berkonspirasi Menggerogoti Jokowi

"Ternyata kita bisa, justru negara yang mandiri dalam kebijakan ekonomi, punya kesempatan untuk maju lebih hebat," ucapnya.

Justru negara-negara yang hanya manut dengan IMF, lanjut Rizal, tidak ada satu pun yang hebat perekonomiannya. Paling banter ekonomi mereka hanya tumbuh lima sampai enam persen.

"Lalu utangnya ketinggian, anjlok pertumbuhan ekonominya," lanjut Rizal.

Sementara negara yang mengambil jalanya sendiri, terutama di kawasan Asia Timur seperti Jepang dan China ekonominya dapat tumbuh di atas 10 hingga 12 persen

"Nah, hari ini pemerintah mengambil jalan model Bank Dunia lagi, yaitu melaksanakan kebijakan ekonomi yang super konservatif dalam bentuk pengetatan ekonomi, semua anggaran dipotongin, pajak diketatin," pungkas Rizal. (rus/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Eks Menkomaritim: Menteri yang Kinerjanya Loyo Layak Dicopot


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler