jpnn.com, JAKARTA - Begawan Rizal Ramli meragukan manfaat reshuffle kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6) kemarin terhadap peningkatan kinerja pemerintah.
Dia mengungkapkan hal itu melalui Twitter akun @RamliRizal. JPNN.com telah memperoleh persetujuan dari alumnus ITB itu untuk memuat twit itu menjadi pemberitaan, Kamis (16/6).
BACA JUGA: Jokowi Terima Presiden Jerman di Istana, Lihat Siapa yang Dikenalkannya
"Ini reshuffle untuk apa dan untuk siapa? Nyaris tidak akan ada dampaknya terhadap perbaikan kinerja," kata Rizal seperti dikutip JPNN, Kamis (16/6).
Diketahui, Jokowi melantik dua menteri dan tiga Wamen dari pergantian kabinet yang digelar Rabu kemarin.
BACA JUGA: Hari Pertama Jadi Mendag, Zulhas Terima Banyak Keluhan
Dua tokoh yang dilantik sebagai menteri adalah Zulkifli Hasan yang menjabat Mendag dan mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai menteri ATR.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni menjadi Wamen ATR, Sekjen PBB Afriansyah Noor sebagai Wamenaker, dan John Wampi Watipo (Wamendagri).
BACA JUGA: Partai Garuda Sebut Jokowi Tak Mungkin Asal Pilih Menteri
Menurut Rizal, penunjukan Wamen sebenarnya tidak bermanfaat bagi roda pemerintahan. Kinerja Wamen yang sudah lebih dahulu eksis saja tidak jelas.
"Menambah Wamen doang. Wamen yang ada saja tidak jelas kerjanya," kata mantan Menko Ekuin era Presiden Keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.
Dia kemudian menganggap rakyat tidak menerima imbas positif dari reshuffle dua menteri dan tiga Wamen kabinet Indonesia Maju pada Rabu.
"Kehidupan rakyat tidak akan lebih baik. Memang bosnya yang harus di-reshuffle, setuju?" ungkap Rizal. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Reshuffle Dianggap Hanya Mengakomodasi Orang Dekat dan Parpol
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Aristo Setiawan