jpnn.com, JAKARTA - Ekonom senior Rizal Ramli menyampaikan tim ekonomi pemerintah harus menyiapkan skenario untuk mengantisipasi dampak dari pelemahan rupiah dan inflasi.
Sebab, melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menimbulkan banyak kekhawatiran akan kondisi ekonomi di tanah air.
BACA JUGA: Rupiah Makin Terancam, Ini Penyebabnya
Rizal mengatakan rupiah makin melemah karena bank sentral negara Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) melakukan program anti inflasi agresif dengan menyedot akses likuiditas.
"Kelemahan struktural ekonomi Indonesia dan ketergantungan utang sangat besar, sangat rentan terhadap gejolak tingkat bunga," ujar Rizal Ramli, Selasa (4/10).
BACA JUGA: Rupiah Ambrol Lagi, USD Makin Kuat, Ternyata Ini Sebabnya
Eks Menko Perekonomian itu menyebut kondisi perekonomian ke depan akan makin sulit karena kebijakan yang dibuat pemerintah banyak yang keliru.
Misalnya, kenaikan upah buruh, pemerintah tidak melalukan penghitungan yang merujuk kepada angka inflasi sehingga daya beli lesu dan roda perekonomian melambat.
BACA JUGA: Rupiah Melemah Lagi, USD Tak Bisa Turun dari Rp 15 Ribu, Bagaimana Ini?
"Inflasi harga pangan makin tinggi, kenaikan harga BBM ditambah pelemahan rupiah," kata Rizal.
Selain itu, nilai tukar atau kurs rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada hari ini menguat dibayangi meningkatnya laju inflasi di dalam negeri.
Rupiah menguat 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp 15.288 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.303 per dolar AS.(mcr28/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari