Rizal Ramli: Sri Mulyani Maju Kena Mundur Kena

Kamis, 03 Mei 2018 – 13:29 WIB
Rizal Ramli. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Rizal Ramli masih terus menantang Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk berbedat soal utang luar negeri Indonesia. Namun, sampai saat ini debat itu belum terlaksana. "Mana berani dia (Sri)," tegas Rizal di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (3/5).

Rizal berharap Sri Mulyani melayani ajakan debat tersebut. Rizal mengatakan bahwa debat itu sangat bagus supaya masalah utang Indonesia bisa terbuka seterang-terangnya.

BACA JUGA: Temui Zulkifli Hasan, Rizal Ramli Soroti Politik Pencitraan

"Karena nanti akan ketahuan siapa yang manipulatif menggunakan data sepotong-sepotong, tidak menggunakan gambaran yang komprehensif tentang utang," katanya.

Selain itu, sambung Ramli, akan terlihat siapa yang merupakan bagian dari masalah. Misalnya, siapa yang dulu di zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerbitkan surat utang lebih dari USD 41 miliar, dengan bunga dua persen, lebih mahal dari Thailand, Filipina dan Vietnam.

BACA JUGA: Ada Celetukan Zulkifli untuk Memuji Rizal Ramli

Padahal, lanjut Rizal, ketiga negara tersebut ratingnya lebih rendah dari Indonesia, yang seharusnya bunganya lebih murah. Namun, yang terjadi bunga utang Indonesia dua persen lebih mahal. Untuk pinjaman bon 10 tahun selisih bunganya itu sepertiganya, lebih dari USD 11 miliar atau selisih bunganya 121 triliun.

"Sri Mulyani bagian dari masalah utang Indonesia, bukan solusi karena menerbitkan bunga dengan beban kepada rakyat Indonesia 121 triliun ekstra," katanya.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Nanti Ramai-ramai, Tunggu Tanggal Mainnya

Nah, kata dia, Agus Martowardjojo, yang menjadi menteri keuangan pengganti Sri Mulyani pada 2010, kebijakannya lebih benar. Ketika Agus terbitkan surat utang, bunganya satu persen di bawah tiga negara tadi.

"Ini yang benar ini yang menjelaskan Sri Mulyani dipuji internasional karena kasih bunga tinggi sekali. Menkeu Singapura, Thailand, Jepang, ya hebat tidak pernah dipuji," ujarnya.

Sebab, ujar dia, kalau menteri itu mau pinjam uang dengan negeri lain pasti mereka menjaga kepentingan negaranya dengan menjaga bunga sekecil mungkin. "Jadi ya Sri Mulyani maju kena mundur kena. Kalau mau ikut debat sama saya, masyarakat Indonesia bisa lihat siapa yang manipulatif, siapa yang merupakan bagian masalah," katanya.

Mantan menteri keuangan itu menuturkan, kalau Sri Mulyani tidak mau debat sebenarnya tak bagus buat Presiden Jokowi. "Pak Jokowi sudah perintah untuk debat tapi dia (Sri) malah menolak. Orang bingung siapa yang presiden siapa yang anak buah," paparnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Sandi, Zulkifli Akan Bertemu Gatot dan Rizal Ramli


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler