jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Rizal Ramli menyatakan bahwa selama ini modal politikus untuk berkompetisi secara politik di Indonesia hanya pencitraan. Menurut Rizal, kondisi itu sudah lama sekali terjadi di Indonesia.
Rizal mengatakan, para pendiri bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta, Syahrir maupun Agus Salim pun tak akan menang andai saat ini ikut berkompetisi politik. "Karena mereka tidak bisa pencitraan," ujar Rizal dalam jumpa pers bersama Ketua MPR Zulkifli Hasan usai pertemuan tertutup di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (3/5).
BACA JUGA: Zulkifli Pastikan JK Terbentur Konstitusi
Menteri koordinator perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu menambahkan, para pendiri bangsa berkompetisi secara politik dengan mengadu gagasan besar untuk Indonesia. "Masing-masing tokoh menyumbangkan ide gagasan bagaimana mendorong Indonesia merdeka dan setelah merdeka mau berbuat apa," ulasnya.
Karena itu Rizal menegaskan, Indonesia akan sulit maju menjadi bangsa besar jika para politisinya hanya mengedepankan politik pencitraan tanpa gagasan. Menurutnya, aturan main kompetisi politik di Indonesia harus diubah agar tidak mengutamakan pencitraan, melainkan mengedepankan gagasan, visi, karakter dan rekam jejak.
BACA JUGA: Ada Celetukan Zulkifli untuk Memuji Rizal Ramli
"Kami berharap semakin banyak ikut, semakin bagus," ungkap ekonom senior yang pernah memimpin Bulog itu.
Lebih lanjut Rizal mengatakan, politik pencitraan akan membuat rakyat terbelah. Sebab, politik pencitraan sengaja memainkan emosi rakyat.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Nanti Ramai-ramai, Tunggu Tanggal Mainnya
"Kalau dimainkan emosinya, bangsa kita bisa terbelah. Kasihan rakyat, mau maju dan makmur masa disajikan pencitraan doang," ungkap tokoh yang kondang dengan julukan Rajawali Ngepret itu.
Sedangkan Zulkifli menyatakan, MPR di tahun politik ini memiliki peran penting untuk mendorong pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) bisa berkualitas dengan mengedepankan adu konsep dan gagasan.
Menurut dia, yang berkompetisi ini semuanya adalah anak negeri. "Bukan lawan orang lain, tapi sama-sama kader terbaik negeri ini," ungkap Zulkifli.
Sedangkan Zulkifli mengatakan, masyarakat tidak boleh terpecah gara-gara beda pilihan. Ketua umum Partai Amanat Nasional itu menegaskan, sangat penting untuk mengajak p ara tokoh mendorong agar kompetisi bisa berkualitas dengan adu konsep dan gagasan.
"Sehingga tidak mengoyak merah putih, tapi memperkuat persatuan. Beda warna, beda dukungan, tapi kita tetap sebangsa setanah air," papar Zulkifli.(boyjpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... #2019GantiPresiden vs #DiaSibukKerja, Bukti Publik Terbelah
Redaktur & Reporter : Boy