Robert Tinggalkan Arema, Persema Bangkit

Kamis, 05 Agustus 2010 – 12:50 WIB
Tim Arema Indonesia saat 'meet and greet' di Malang, Juni 2010 lalu.

DARI Kota Malang yang sejuk, selama ini tim sepak bola yang lebih dikenal adalah Arema (kini bernama resmi Arema Indonesia, Red)Selain sudah memiliki sederet prestasi, termasuk yang terbaru sebagai jawara Indonesia Super League (ISL) 2009-2010, klub kebanggaan Aremania itu memang tergolong profesional

BACA JUGA: Torres Bertahan di Liverpool

Bahkan, jelang berakhirnya ISL lalu saja, sudah banyak yang menyebut-nyebut Arema sebagai contoh tepat dalam pengembangan industri sepak bola dengan klub profesional.

Hanya saja, pasca kegagalan meraih juara di ajang turnamen sepak bola nasional terbesar kedua, Piala Indonesia 2010, seolah ada momentum titik balik dari sukses itu
Hanya menjadi runner up dan harus menyerahkan kebanggaan memegang trofi kepada Sriwijaya FC (SFC), sejumlah pilar Arema pun nyatanya harus ikut 'diserahkan' kepada tim asal Kota Pempek itu

BACA JUGA: Robben Cedera, Bayern Salahkan Belanda

Sebut saja antara lain Noh Alam Shah dan M Ridhuan, dua bintang asal Singapura, hingga yang terakhir Pierre Njanka yang disebut-sebut sudah 90 persen bakal berlabuh di SFC.

Namun yang paling merisaukan dari keberadaan tim Singo Edan - julukan Arema - saat ini, serta nasibnya ke depan, adalah perginya pelatih yang selama ini telah sukses membangun tim itu hingga menorehkan prestasi membanggakan
Ya, Robert Rene Alberts hampir dipastikan mulai musim mendatang ini bakal melatih di tim seberang pulau, PSM Makassar

BACA JUGA: Njanka 90 Persen ke Sriwijaya FC

Kendati sejauh ini belum resmi meneken kontrak, pindahnya Robert ke Makassar bisa disebut sudah hampir beres.

Jauh-jauh hari sebenarnya, Robert sempat menegaskan bahwa kemungkinan dirinya pergi meninggalkan tim Arema bukan hanya karena uang kontrakPelatih asal Belanda ini malah mengaku masih memberi tempat untuk tim Arema memperpanjang kontraknyaHanya saja, lantaran belum ada penawaran resmi dari pengurus Arema, Robert akhirnya mulai serius mempertimbangkan untuk melatih PSMHingga kini, pelatih berkacamata itu sudah tinggal teken kontrak dengan manajemen PSM, setelah beberapa hari lalu melakukan proses negosiasi terakhir.

Robert sendiri mengaku berat untuk meninggalkan Arema, tim yang telah dibangunnya dari nol hingga sukses meraih gelar juaraPelatih yang berdomisili di Malaysia ini menyadari, sangat berat meninggalkan tim Arema dan Aremania yang selalu mendukungnya"Kalau Aremania menangis karena saya pergi, jujur, saya juga menangis," ungkap Robert yang beberapa waktu lalu menangis saat akan melakukan aksi mogok latihan.

:TERKAIT "Saya emosional dengan apa yang terjadi, sehingga saya menangisItu perasaan yang sebenarnya, untuk menunjukkan betapa sakitnya hati iniBegitupun saat saya tidak lagi bersama Arema nanti," lanjutnyaBesarnya dukungan Aremania selama ini pun menjadi salah satu alasan Robert cukup berat meninggalkan AremaTermasuk suasana kota, di mana mantan pelatih Serawak FC ini mengaku senang tinggal di MalangPlus, sikap orang di Malang selama ini yang menurut Robert juga menyenangkan.

"Malang adalah tempat menyenangkan untuk tinggal di siniSaya suka orang-orang MalangSangat menyenangkanMungkin karena Arema selalu menangKalau kalah mungkin kondisinya berbeda(Tapi) itu normalSaya melihat lingkungan di Malang sangat menyenangkanAremania, baik di Malang dan seluruh Indonesia, sangat fantastis mendukung saya dan Arema," terang Robert pula.

"Dan saat semua itu harus ditinggalkan, itu menyakitkan hati sayaKarena Aremania sudah menjadi bagian dari saya, dan saya sebenarnya merasa senang di MalangBahkan tidak hanya saat di Malang, di tempat lainnya, mulai dari anak kecil pun memberi support kepada Arema, dan saya," sambungnya.

Lebih lanjut dijelaskan Robert, bahwa besarnya animo suporter Arema ini bisa saja merubah gaya hidup calon-calon pemain sepakbola di Malang kelakPasalnya, selama ini mereka mulai mengenal hidup baru dan sepak bola baru dengan terinspirasi dari tim Arema"Jika Arema bisa terus memberikan inspirasi kepada mereka, ini akan menjadi gaya hidup yang bagus, karena mereka bisa menjadi pemain sepakbola yang profesionalIni yang membuat saya senang, karena mereka mau menghargaiDan saya senang, karena anak kecil bercita-cita ingin menjadi pemain sepak bola seperti pemain Arema," ujar Robert.

Terlepas dari itu, Malang sendiri kini sebenarnya tidak hanya musti bergantung pada AremaKarena di kompetisi yang akan datang, tim sekota yang selam ini relatif berada di bawah bayang-bayang Arema, yakni Persema Malang, bisa jadi bakal meraih prestasi yang tak kalah menyolokHal ini setidaknya bisa terlihat dari tanda-tanda keangkitan, yang ditunjukkan dengan keseriusan persiapan tim ini menjelang musim kompetisiMerekrut beberapa pemain bintang baru adalah salah satunya.

Apakah Arema akan benar-benar meredup, lantas digantikan keberadaannya oleh Persema? Masih butuh waktu untuk membuktikannya, sejalan dengan perkembangan menjelang maupun dalam pelaksanaan kompetisi nantinyaNamun apapun itu, masyarakat pecinta sepak bola di Malang khususnya, justru mustinya berbangga dan bersenang hati, sekaligus kian bersemangat mendukung tim-tim kebanggannyaSupaya daerah-daerah lain di seluruh Indonesia pun tak mau kalah mengembangkan persepakbolaannya(bua/avi/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sven Masih Ingin Kembali ke Inggris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler