Robot Terapis Sembuhkan Trauma

Rabu, 03 Agustus 2011 – 04:24 WIB

TOKYO – Di Jepang, nyaris tak ada aktivitas manusia yang tak bisa digantikan robotUntuk menghapus trauma pascatsunami, Jepang juga memanfaatkan bantuan robot

BACA JUGA: Mobil Terbang jadi Kenyataan

Robot berbentuk anjing laut itu bernama Paro.

Itu adalah robot terapis produksi Daiwa House Jepang
Sejak pertengahan Mei lalu, dua robot Paro menghuni panti jompo Suisyoen

BACA JUGA: iPad dari Barang Rongsokan

Masing-masing bernama Love dan Peace
Selama dua tahun, dua robot mungil berlapis bulu lembut antibakteri tersebut bertugas untuk memulihkan mental para penghuni panti jompo akibat gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret lalu

BACA JUGA: Blogger Makin Peduli Hak Kekayaan Intelektual



"Jika memeluk benda ini, saya tidak peduli lagi pada apapun yang terjadi di luarAngin topan sekalipun tak akan membuat saya takut," kata Satsuko Yatsuzaka, 85, salah seorang penghuni panti ituBersama robot anjing laut itu, dia merasa aman dan nyamanSetiap hari, dia sengaja memeluk Love atau Peace selama sekitar setengah jam.

Para penghuni panti yang lain juga merasakan manfaat samaKarena itu, Love dan Peace tak pernah menganggurSetiap pagi dan sore dua robot terapis itu gantian berpindah dari dekapan satu penghuni panti satu kepada yang lainLove dan Peace hanya istirahat sekitar dua jam saat makan siang untuk diisi ulang (charge)

Meski tak selincah binatang aslinya, Love dan Peace tetap menjadi pilihan terbaik manajemen panti"Robot itu membuat tugas kami lebih ringanKeduanya tidak perlu makan atau minum dan perawatan khusus seperti binatang piaraan asli," kata Taku Katoono, general manager

Tak hanya dipeluk dan dibelai, Love dan Peace juga bisa diajak bermain dan berolahragaTiap pagi, penghuni panti mengajak robot terapis itu bernyanyi dan bertepuk tangan"Bermain bersama mereka membuat saya bahagiaSaya tak punya binatang piaraan sebelumnya," ujar Ayako Shizo, salah seorang penghuni panti

Media Jepang melaporkan, sebagian korban selamat dalam gempa dan tsunami 11 Maret lalu adalah orang tuaUsia mereka rata-rata 65 tahun"Yang paling sulit adalah menyembuhkan trauma mereka," ujar Katoono

Dia tak segan menambah jumlah Paro di panti yang dikelolanyaDalam kondisi normal, Paro disewakan seharga 12.000 yen (sekitar Rp 1,3 juta) per bulan(RTR/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 48 Persen Akses Internet Lewat Handphone


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler