jpnn.com, BINTAN - Plt Bupati Kabupaten Bintan, Kepri, Roby Kurniawan menargetkan daerah itu menjadi sentra atau surga bagi tanaman sorgum di Indonesia.
"Nantinya bisa kita gunakan untuk tanaman sorgum di atas lahan seluas 100 hektare di wilayah Bintan,” kata Roby Kurniawan usai panen raya tanaman sorgum di Kecamatan Toapaya, Bintan, Minggu (16/1).
BACA JUGA: Lihat, Aksi KSAL Usai Meresmikan 3 Monumen Alutsista TNI AL di Madiun
Menurut Roby, saat ini pemerintah daerah setempat sedang mengembangkan bibit tanaman sorgum seluas 20 hektare.
Pada kesempatan itu, Roby sangat mengapresiasi petani sorgum, di mana dengan lahan seluas 1 hektare bisa panen minimal 3 ton sorgum.
BACA JUGA: 5 Manfaat Sorgum, Salah Satunya Jaga Kesehatan Jantung
Bahkan hasil produk olahan sorgum rencananya akan segera diekspor ke negara tetangga Malaysia dan Singapura.
“Kami sangat yakin bahwa pemasaran produk sorgum terbuka luas bagi mancanegara,” kata Plt Bupati Roby usai panen raya tanaman sorgum.
BACA JUGA: 2020, Kementan Dorong Sorgum Jadi Pangan Alternatif
Dia menjelaskan pengembangan sorgum pertanian sebagai salah satu upaya pemerintah daerah dalam menjadikan Bintan sebagai daerah sentra sorgum, sekaligus meningkatkan ekonomi petani di daerah.
Sorgum adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan. Sorgum berada pada urutan kelima setelah gandum, jagung, padi dan jelai.
“Tanaman sorgum ini sangat menguntungkan petani, karena tidak hanya buahnya saja yang bisa dimanfaatkan tetapi juga batangnya bisa diolah menjadi berbagai produk kue kering, kue basah, minuman, dan produk lainnya yang kaya manfaat," katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepri Rika Azmi mengutarakan sorgum di Toapaya, Bintan sudah dijual kepada pengusaha, yang mampu mengelola biji-bijinya melalui mesin berteknologi sederhana.
Harga sorgum yang dijual petani lokal itu pun cukup tinggi, satu kilogram dijual senilai Rp4.000-Rp5.000.
“Pekerjaan rumah terpenting selain meningkatkan kapasitas produksi, juga pasar. Permintaan yang tinggi akan menambah daya tarik petani untuk menanam sorgum,” ujarnya.
Rika menjelaskan nilai ekonomis tanaman sorgum ternyata tidak hanya mengandalkan pada biji, melainkan akar dan daunnya juga bermanfaat. Akar sorgum dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan, sedangkan daunnya digunakan untuk bahan teh.
"Banyak manfaatnya tanaman ini," ucapnya.
Untuk membumikan sorgum di Kepri, menurut dia dibutuhkan peranan berbagai pihak, termasuk dinas lain, yang memamerkan produk-produk berbahan sorgum kepada masyarakat.
Lokasi pertanian sorgum yang tertata rapi juga potensial menarik perhatian publik, sehingga dapat dijadikan sebagai kawasan wisata.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich