Rocky Gerung: Masalah Habib Rizieq Cuma Satu, Menolak Disogok Uang dan Jabatan

Selasa, 12 Januari 2021 – 22:28 WIB
Habib Rizieq Shihab. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Habib Rizieq Shihab (HRS) belakangan ini  sedang panen kasus hukum. Padahal, sebelumnya Habib Rizieq ditahan polisi karena masalah kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

Namun, belakangan berbagai kasus bermunculan dan dituduhkan kepadanya termasuk yang sudah mengantongi SP3. 

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Cerita Saksi Jatuhnya SJ 182, Munarman FPI Bersedih, Begini Kondisi Rizieq di Tahanan

Selain kasus kerumunan di Petamburan dan Megamendung, juga masalah swab di RS UMMI Bogor. HRS dinilai turut ikut menghalangi atau menghambat penanganan wabah penyakit menular terkait pengambilan uji swab. 

Belakangan kasus chat mesum yang sudah di SP3 juga statusnya sudah dicabut pengadilan.

BACA JUGA: Banyak Rekening Diblokir, Petinggi Eks FPI Bisa Tempuh Langkah Ini

Pengamat dan filsuf Rocky Gerung menilai kasus yang membelit mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu sebenarnya tidak banyak. Masalah Habib Rizieq, menurut Rocky, hanya satu.

"Saya kira enggak ada kasus banyak, Kasus HRS itu cuma satu, kesalahannya itu tidak mau disogok oleh uang dan tidak mau disogok oleh jabatan, cuma itu sebenarnya kasusnya." katanya di kanal YouTube pribadinya, Selasa (12/1).

BACA JUGA: Bareskrim Jerat Habib Rizieq, Menantunya Hingga Direktur Rumah Sakit Sebagai Tersangka Kasus Baru

Karena itulah kemudian dicari-cari kesalahannya. Imam Besar FPI itu dicari-carikan masalah untuk menjeratnya.

"Dan karena itu maka dicari-carikan tempelan-tempelan, karena kalau kita baca dari awal kan mudah bikin algoritmanya," ujarnya. 

Dia melanjutkan, dari bahasa pemerintah dan Presiden Joko Widodo terlihat bahwa Habib Rizieq Shihab dijadikan musuh bersama.

"Dari bahasa pemerintah, dari bahasa Presiden Jokowi yang kadangkala cuma dengan bahasa tubuh, dengan satu syarat mengaktifkan seluruh aparatnya untuk mengurusi Habib Rizieq. Sebenarnya ini HRS dijadikan musuh bersama." pungkasnya. (esy/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler