Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Dephub Budhi M
BACA JUGA: Panglima Minta Utamakan Soft Power
Suyitno menyatakan, penutup roda sangat mungkin aus karena dipakai terusBACA JUGA: Pencapresan JK Belum Final !
Saat pendaratan dipakai, take-off dipakai lagiBACA JUGA: Gubernur Sumut Langkahi DPRD
Itu bisa terjadi kapan saja dan di mana saja,'' ujarnya di Jakarta kemarinDia bersyukur dampak kerusakan alat tersebut ternyata bisa diminimalkan secara baik oleh pilot.Meski tidak menimbulkan dampak serius, Budhi menegaskan kejadian yang termasuk insiden serius tersebut sedang dicek inspektur dari Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Ditjen Hubud serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)''KNKT nanti yang mencari tahu penyebab persisnya tutup roda itu tidak bisa dibuka,'' ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan evakuasi badan pesawat, direktur umum yang merangkap Juru Bicara Lion Air Edward Sirait menjelaskan, Lion Air masih menunggu persetujuan dan sertifikasi dari DKPPU untuk diterbangkan ke Jakarta dan selanjutnya menjalani perawatan''Jika diizinkan, pesawat itu sudah siap diterbangkan ke Jakarta besok (hari ini, Red),'' katanya.
Dia juga menuturkan, pesawat Lion Air yang mendarat darurat di Batam itu sudah melakukan perawatan rutinPerawatan besar berskala terakhir pada Juli 2008 dan perawatan berskala kecil dilakukan Februari 2009Sementara sertifikat kelayakan terbang masih diberikan sampai 14 Juni 2009Jam terbang pesawat sejak dibuat pada 1996 mencapai 20.770 jam terbang.
Saat insiden terjadi, Lion Air yang melayani rute Medan-Batam itu sedang mengangkut 156 penumpangSetelah mendarat selamat, ada sembilan penumpang yang dilarikan ke RS Budi Kemulyaan (RSBK) BatamDiduga, mereka hanya mengalami shock dan tidak menderita luka-lukaSenin malam itu juga mereka telah meninggalkan rumah sakit(dea/jpnn/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Menangkan 8 Pimred Koran
Redaktur : Tim Redaksi