BACA JUGA: Terbuka, Peluang Perawat RI ke Jepang
”(Menurut) Ny Atin, ada memang sepeda motor dari sebelah kiri yang menyenggol almarhum saat jatuh
BACA JUGA: Rayakan Ultah Dengan Buka Bersama
Abubakar Nataprawira di Mabes Polri kemarin (8/9)BACA JUGA: Bu Ani Yudhoyono Kasih Kado Doa
”Yang jelas tidak ada yang melindas,” imbuhnya Pada saat kejadian, Ny Atin yang tinggal di Pondok Indah, Jakarta itu tengah mengemudikan motor gede (moge) miliknyaSaat itu dia berada di nomor empat barisan konvoi Secara berurutan mulai terdepan, barusan konvoi itu adalah almarhum Sophan, mantan Dirjen Ranahan Departemen Pertahanan Marsda (Purn) Pieter Wattimena, dan RoesmanhadiNy Atin diperiksa penyidik Polres Ngawi di Direktorat Lantas Polri pada 5-6 September lalu.
Lalu bagaimana pengakuan Roesmanhadi? Kepada polisi yang memeriksanya Jumat lalu (5/9), mantan Kapolda Jatim itu mengaku hanya menyenggol”Beliau menghindar ke kanan (padahal) yang dilihat NyAtin almarhun tersenggol motor di sebelah kirinya(Makanya) kasus ini butuh proses.” Jika terbukti melindas Roesmanhadi terancam pasal 359 KUHP tentang kealpaan yang menyebabkan matinya orang lain dengan ancaman penjara paling lama lima tahun
Kontroversi kematian Sophan pertamakali diungkap oleh istrinya, WidyawatiMaut itu bermula saat Sophan tengah mengikuti konvoi moge dalam rangka memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional dengan tema jalur Merah Putih yang menempuh Jakarta-Surabaya-JakartaKecelakaan terjadi di jalan umum Ngawi-Mantingan tepatnya di km 18 yang masuk Kedunggalar, Ngawi
Widyawati termasuk saksi yang telah dimintai keterangan oleh polisiSelain Ny Atin, semuanya mengaku jika Sophan mengalami kecelakaan murni karena selip setelah roda motornya masuk lubangPenyelidikan polisi mengalami kendala karena jenazah Sophan tak diotopsiUntuk itu opsi penggalian kubur Sophan serta rekontruski di lapangan akan coba dilakukan polisi jika kasus ini masih buntu(naz/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buyung Pancing Kemarahan FPI
Redaktur : Tim Redaksi