jpnn.com - MAUMERE - Masih aktifnya Gunung Rokatenda di Pulau Palue, NTT, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bergerak cepat. Warga yang tinggal di jalur merah, radius tiga kilometer dari puncak rokatenda dievakuasi paksa meski sempat ada penolakan. Mereka dibawa menyeberang ke Maumere.
Kepala BPBD NTT Tini Thadeus mengungkapkan, hingga semalam pihaknya berhasil mengevakuasi paksa 437 pengungsi dari jalur merah. Masih ada puluhan warga yang bertahan dan menolah dievakuasi. "Rata-rata yang menolak itu warga berusia di atas 50 tahun," terangnya saat dihubungi kemarin.
BACA JUGA: Bolos Empat Bulan, Dua PNS Dipecat
Meski begitu, bakal berupaya mengevakuasi para lansia yang masih bertahan dengan adatnya itu. Tini mengungkapkan, warga yang tinggal di Jalur merah mencapai sekitar 4.000 jiwa. Sekitar 3.200 di antaranya sudah sejak beberapa waktu lalu meninggalkan pulau Palue untuk menyelamatkan diri.
BACA JUGA: Semua Masuk tapi Pulang Lebih Awal
Hingga semalam, gunung teresebut masih menyemburkam abu vulkanik. Namun, intensitasnya sudah menurun disbandingkan sebelumnya. Abu vulkanik menyembur hingga ketinggian 500 sampai 600 meter dari puncak dengan jeda waktu sekitar satu jam.
Status Rokatenda masih ditetapkan Siaga. Belum ada tanda diturunkan ke level waspada atau bahkan dinaikkan menjadi awas. Pihak BMKG setempat masih mengkaji status gunung tersebut.
BACA JUGA: PNS Bolos, Tunjangan Dipotong
"Kalau statusnya naik menjadi awas, seluruh pulau harus dikosongkan, tidak hanya yang di jalur merah," lanjutnya. Itu artinya BPBD harus mengevakuasi sekitar 8.000 jiwa.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan sejumlah logistik ke kawasan pengungsian di Maumere. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, untuk saat ini pengungsi ditempatkan di sejumlah tenda darurat.
"Nantinya pengungsi akan disebar ke beberapa gedung yang lebih memadai. Makanan bagi pengungsi masih mencukupi hingga 4 hari ke depan," ujarnya kemarin.
BNPB telah mengirim logistik ke Maumere berupa 20 ribu masker, 500 paket sandang, 500 paket family kit, 500 paket kid ware, dan 1.000 selimut. Untuk saat ini, kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah tikar, air bersih, air mineral, makanan, dan masker. (byu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Aceh Siap jadi Irup 17 Agustus
Redaktur : Tim Redaksi