jpnn.com, BATAM - Rokayah, 40, jadi korban tewas reruntuhan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (10/11).
Saat longsor, korban tengah berada di kamar mandi yang ditutupi sekat dari bahan triplek.
BACA JUGA: Kenalkan Keragaman Budaya dan Kuliner Sumbar di Batam
Kejadian bermula sekitar pukul 15.00 WIB, seusai hujan. Ada 11 orang pemulung sedang mengais-ngais mencari sampah yang berharga di TPA Punggur. Di antara tumpukan sampah rumah tangga itu, terdapat kabel-kabel elektronik. Bagi para pemulung, kabel elektronik bekas itu sangat berharga.
Syarif, 55, salah seorang yang ikut memulung, saat itu posisinya dan 10 orang temannya tepat di pinggir jurang tumpukan sampah. ”Tiba-tiba dummm, saya dengar bunyi dentuman,” katanya kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Jumat (10/11).
BACA JUGA: Mantan Makin Seksi, Diajak Ketemuan, Ternyata Cuma Modus
Tak lama kemudian keluar kabut seperti asap. Padahal tak ada yang membakar sampah dekat sana. Suara hentakan kembali terdengar. Lalu srett srettt, pijakan tempat Syarif berdiri perlahan-lahan bergerak turun ke arah jurang. Sesaat dia hilang kendali atas tubuhnya karena pergerakan tersebut.
”Tak lama saya pulih. Spontan saya meloncat,” tuturnya.
BACA JUGA: Flyover Ini akan Diujicoba Minggu Depan
Dia menjelaskan, posisinya saat itu sudah turun setengah meter dari tumpukan sampah. ”Saya teriak ke teman-teman yang lain, agar lompat,” ucapnya. Dari 11 orang itu, hanya 4 orang yang berhasil melompat dan menjauh dari longsoran sampah itu. Sedangkan 7 orang temannya terbawa longsor. ”Longsornya tak bahaya kelihatannya, sebab teman-teman seperti sedang berselancar,” ujarnya.
Tetapi dugaannya keliru.
Longsoran sampah ini cukup jauh. Syarif memperkirakan sampai 20 meter dari tepi jurang tempat ia mengais sampah sebelum kejadian. ”Teman yang tujuh itu selamat, awalnya mengira tak ada korban,” ungkapnya.
Tapi tak berapa lama, ia mendengar Zidan, anak dari Rokayah, 40, berteriak-teriak. Ia mengatakan ibunya sedang berada di tempat mandi, yang ditutupi sekat-sekat dari triplek.
Tetapi Syarif melihat tempat mandi itu sudah tak ada lagi, sudah rata tertimbun dengan sampah bercampur tanah. Warga sekitar langsung menggali di timbunan longsor itu. ”Sekitar jam 4 sore lewat, baru ketemu,” tuturnya dengan logat Sunda yang kental.
Selain tempat mandi, satu rumah dan kandang kambing juga tertimbun longsor. ”Rumahnya Bayu dan istrinya. Tapi mereka sempat melarikan diri saat longsor. Lalu rumah Jajang juga, semua orang di rumah itu juga selamat,” ungkapnya. Ia mengatakan kejadian longsor sampah ini, baru kali ini terjadi. ”Sebelumnya tidak pernah terjadi,” ucapnya.(ska/cr17)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wali Kota Pesimis Batam Bebas Banjir Akhir Tahun Ini
Redaktur & Reporter : Budi