Rokayah Tewas Tertimbun Longsoran Sampah TPA

Sabtu, 11 November 2017 – 20:59 WIB
Tempat Pembuangan Akhir di Punggur, Batam, Kepri. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Rokayah, 40, jadi korban tewas reruntuhan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (10/11).

Saat longsor, kor­ban tengah berada di kamar ma­ndi yang ditutupi sekat da­ri bahan triplek.

BACA JUGA: Kenalkan Keragaman Budaya dan Kuliner Sumbar di Batam

Kejadian ber­mula sekitar pukul 15.00 WIB, seusai hujan. Ada 11 orang pemulung sedang me­ngais-ngais mencari sampah yang berharga di TPA Punggur. Di an­tara tumpukan sampah rumah tangga itu, terdapat kabel-kabel elektronik. Bagi para pemulung, kabel elektronik bekas itu sangat berharga.

Syarif, 55, salah seorang yang ikut memulung, saat itu posisinya dan 10 orang temannya tepat di pinggir jurang tumpukan sampah. ”Tiba-tiba dummm, saya dengar bunyi dentuman,” katanya kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Jumat (10/11).

BACA JUGA: Mantan Makin Seksi, Diajak Ketemuan, Ternyata Cuma Modus

Tak lama kemudian keluar kabut seperti asap. Padahal tak ada yang membakar sampah dekat sana. Suara hentakan kembali terdengar. Lalu srett srettt, pijakan tempat Syarif berdiri perlahan-lahan bergerak turun ke arah jurang. Sesaat dia hilang kendali atas tubuhnya karena pergerakan tersebut.

”Tak lama saya pulih. Spontan saya meloncat,” tuturnya.

BACA JUGA: Flyover Ini akan Diujicoba Minggu Depan

Dia menjelaskan, posisinya sa­at itu sudah turun setengah meter dari tumpukan sampah. ”Sa­ya teriak ke teman-teman yang lain, agar lompat,” ucapnya. Dari 11 orang itu, hanya 4 orang yang berhasil melompat dan menjauh dari longsoran sampah itu. Sedangkan 7 orang temannya terbawa longsor. ”Longsornya tak bahaya kelihatannya, sebab teman-teman seperti sedang berselancar,” ujarnya.

Tetapi dugaannya keliru.

Longsoran sampah ini cukup jauh. Syarif memperkirakan sampai 20 meter dari tepi jurang tempat ia mengais sampah sebelum kejadian. ”Teman yang tujuh itu selamat, awalnya mengira tak ada korban,” ungkapnya.

Tapi tak berapa lama, ia mendengar Zidan, anak dari Rokayah, 40, berteriak-teriak. Ia mengatakan ibunya sedang berada di tempat mandi, yang ditutupi sekat-sekat dari triplek.

Tetapi Syarif melihat tempat mandi itu sudah tak ada lagi, sudah rata tertimbun dengan sampah bercampur tanah. Warga sekitar langsung menggali di timbunan longsor itu. ”Sekitar jam 4 sore lewat, baru ketemu,” tuturnya dengan logat Sunda yang kental.

Selain tempat mandi, satu rumah dan kandang kambing juga tertimbun longsor. ”Rumahnya Bayu dan istrinya. Tapi mereka sempat melarikan diri saat longsor. Lalu rumah Jajang juga, semua orang di rumah itu juga selamat,” ungkapnya. Ia mengatakan kejadian longsor sampah ini, baru kali ini terjadi. ”Sebelumnya tidak pernah terjadi,” ucapnya.(ska/cr17)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wali Kota Pesimis Batam Bebas Banjir Akhir Tahun Ini


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler