jpnn.com - AMERIKA SERIKAT - Sebuah roket tanpa awak SpaceX meledak sesaat setelah mengudara di landasan Cape Canaveral, Amerika Serikat, Minggu (28/6) waktu setempat.
Wahana tersebut rencananya akan membawa kebutuhan bagi awak di Stasiun Ruang Angkasa Internasional. Kejadian itu merupakan sebuah pukulan telak untuk NASA. Ledakan SpaceX menjadi kegagalan misi kargo ketiga dalam delapan bulan terakhir.
BACA JUGA: Alamak... 30 Monyet Penelitian Penyakit Berdampak Buruk Pada Manusia Lepas
Dilansir dari Associated Press, Senin (29/6), roket tersebut meledak hanya 2,5 menit setelah lepas landas. Ledakan itu menghasilkan gumpalan awan putih di langit yang semakin lama semakin membesar.
BACA JUGA: Populasi Warga Yahudi di Dunia Kini Hampir Sama Sebelum Tragedi Holocaust
Serpihan roket tampak jatuh ke Samudera Atlantik seperti kembang api. Wahana tersebut mengangkut kargo untuk stasiun uang angkasa seberat 2.358 kilogram.
Barang-barang yang diangkut termasuk perangkat pengait untuk pengunjung komersial di masa depan, pakaian ruang angkasa baru, dan sebuah sistem penyaringan air.
BACA JUGA: Unik dan Artistik, Bangun Kantor dari 8.500 Botol Bir, Ini Fotonya
Roket SpaceX Falcon 9 itu hancur saat melesat sejauh 4.667 kilometer per jam pada ketinggian 43 kilometer. Selurh proses terlihat baik hingga roket memasuki kecepatan supersonik.
Penemu SpaceX, Elon Musk mengungkapkan, penyebab kegagalan itu karena tekanan dalam tangki oksigen cair sangat tinggi ketika roket memasuki tahapan lebih tinggi.
"Hanya itu yang bisa sampaikan dengan yakin saat ini," kata Musk melalui akun Twitternya. (ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gemuruh Musik Berubah jadi Histeris, 524 Orang Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi