Rombongan Muslim Rohingya Mendekat, Malaysia Tingkatkan Patroli

Selasa, 09 April 2019 – 15:03 WIB
Pengungsi Rohingya. Foto: AFP

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia memperketat patroli. Mereka mencari sekitar 200 muslim Rohingya yang diyakini tengah berada di lautan dan menuju Malaysia.

Informasi keberadaan pengungsi Rohingya itu didapat dari mereka yang kemarin, Kamis (8/4) mendarat di Pantai Sungai Belati, Perlis, Malaysia.

BACA JUGA: Foto Bareng di Malaysia, Denny Sumargo dan Chelsea Islan Jadian Nih?

"Jika kami menemukan mereka di perairan kami, kami akan membawa mereka ke pantai," ujar Kepala Polisi Perlis Noor Mushar Mohamad seperti dikutip AFP. Saat ini belum diketahui apakah rombongan tersebut berangkat dari Bangladesh ataukah Myanmar.

Noor mengungkapkan bahwa kemarin ada 47 orang Rohingya yang tiba di Malaysia. Usia mereka 14-30-an tahun dan seluruhnya laki-laki. Mereka diturunkan sekitar 1 kilometer dari bibir pantai dan harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

BACA JUGA: Najib Bisa Selamanya di Penjara

BACA JUGA: Bangladesh Tak Sanggup Lagi Menampung Rohingya

Pantai tersebut berlumpur sehingga butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai di tepi. Enam orang memisahkan diri dan menghilang. Mereka tidak ikut tertangkap.

BACA JUGA: Divonis Bersalah, Rekan Siti Aisyah Segera Bebas

"Ini jelas pekerjaan sindikat perdagangan manusia yang bekerja sama dengan sindikat lokal," tegas Noor.

Kepada polisi, mereka mengaku membayar MYR 4.000 (Rp 13,8 juta) per orang kepada penyelundup asal Thailand agar bisa dibantu untuk sampai di Malaysia. Mereka datang bersama ratusan warga Rohingya lainnya di perahu yang lebih besar sebelum akhirnya dipindahkan ke perahu-perahu yang lebih kecil di perairan Thailand. Nah, ratusan orang yang belum berhasil mendarat di pantai Malaysia itulah yang kini tengah dicari.

Awal Maret lalu sudah ada 37 pengungsi Rohingya yang sampai di Malaysia dengan perahu kecil. Mereka tiba di pantai yang sama dengan rombongan kedua kemarin. Dikhawatirkan, dua rombongan itu hanyalah awal dari gelombang pengungsi Rohingya yang bakal menyerbu Malaysia.

"Saya takut akan ada lebih banyak orang Rohingya datang kecuali aparat kemaritiman segera meningkatkan patroli," terang Noor.

Malaysia selama ini memang menjadi jujukan favorit pengungsi Rohingya. Sebab, warga Rohingya kerap diterima sebagai pekerja kasar di negara tersebut. Tentunya jika tidak tertangkap lebih dulu oleh patroli pantai.

Biasanya mereka turun di Thailand dan melanjutkan lewat jalur darat atau langsung menuju pantai Malaysia seperti saat ini.

Konflik di Rakhine, Myanmar, 2017 lalu membuat lebih dari 700 ribu orang Rohingya mengungsi di Bangladesh. Masalahnya, mereka tinggal di kamp-kamp pengungsian yang kumuh dan rawan longsor. Diperkirakan, mereka itulah yang mencari peruntungan dengan pergi ke Malaysia. (sha/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polresta Barelang Tetapkan Enam Tersangka Penyeludupan Ratusan TKI


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler