Romi Ragukan Demo Besar-Besaran Bisa Steril dari Kepentingan

Minggu, 13 November 2016 – 22:55 WIB
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy mengungkapkan kekhawatirannya terhadap rencana unjuk rasa susulan Aksi Bela Islam III pada 25 November mendatang. Pasalnya, aksi untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama diadili itu berpotensi ditunggangi oleh kelompok-kelompok yang membawa kepentingan tertentu.

Romi -sapaan Romahurmuziy- mengatakan, unjuk rasa demi menyuarakan perasaan umat Islam itu harus bersih dari kepentingan politik mana pun. Namun, melihat pada jumlah peserta aksi yang besar saat Aksi Bela Islam II pada 4 November lalu, maka unjuk rasa lanjutannya pun berpotensi ditunggangi.

BACA JUGA: Indonesia Kaya SDA, Tapi Terlalu Terbuka

"Kalau namanya demo dalam jumlah besar, itu rawan ditunggangi siapa pun tanpa kecuali," ujarnya di sela-sela Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (13/11).

Oleh sebab itu, Romi mengharapkan jika pada 25 November nanti memang ada aksi unjuk rasa besar-besaran, maka harus steril dari kepentingan tertentu. Pasalnya, kalau unjuk rasa berjalan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu maka hasilnya pun juga tidak akan bagus.

BACA JUGA: Berdoktrin NKRI Harga Mati, TNI Tak Mungkin Hadapi Rakyat Sendiri

"Kita sayangkan aksi demo akhirnya ujungnya menjadi tidak bagus karena ujungnya ada sekelompok yang memprovokasi," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan akan ada aksi susulan ujuk rasa besar-besaran pada 25 November mendatang. Rencana unjuk rasa itu sebagai kelanjutan Aksi Bela Islam 2 pada 4 November lalu.(cr2/JPG)

BACA JUGA: Kawal dan Tagih Janji Jokowi Soal Kasus Ahok

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar di Medsos Sering Bikin Jokowi Tak Mampu Bicara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler