Romy Klaim PPP Partai yang Pertama Dukung Jokowi Nyapres

Minggu, 19 Oktober 2014 – 06:48 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengurus DPP PPP kembali mengunjungi kediaman presiden terpilih Joko Widodo kemarin (18/10). Kali ini, yang berkunjung ke rumah di Taman Suropati Menteng Jakarta Pusat itu  adalah PPP kubu Romahurmuziy.

Tujuannya, menyerahkan hasil muktamar ke 8 PPP di Surabaya dan menyatakan dukungan pada Jokowi-JK.

BACA JUGA: Jokowi Harus Jamin Pejabat tak Ketakutan

Kedatangan sejumlah pengurus DPP PPP itu dipimpin langsung Romahurmuziy, ketua umum terpilih di Muktamar Surabaya pada 15-17 Oktober. Pertemuan yang dimulai pukul 19.00 itu berlangsung satu jam. Rombongan itu diterima langsung oleh Jokowi. Dialog berlangsung tertutup.

Usai pertemuan, Romy, sapaan Romahurmuziy, mengatakan bahwa selain menyerahkan hasil Muktamar PPP yang berlangsung di Surabaya, kedatangannya adalah untuk menyerahkan surat dukungan pada pemerintahan ke depan.

BACA JUGA: Calon Menteri Orang Dekat Jokowi

Romy menyatakan, di dalam muktamar itu, anggota PPP sepakat untuk mendukung Jokowi-JK lima tahun ke depan. "Kami akan mendukung Jokowi-JK. Itu merupakan hasil muktamar," ucapnya.

Menurut Romy, PPP merupakan partai pertama yang mendukung Jokowi untuk maju menjadi presiden selain PDIP Perjuangan. Namun, karena adanya ketidakcocokan di internal partai, dukungan dialihkan pada Prabowo Subianto.

BACA JUGA: Jokowi Harus Hilangkan Mentalitas 7 Persen

”Kami sebelumnya mendukung Jokowi. Namun pada akhir-akhir karena ada perbedaan, dialihkan ke Koalisi Merah Putih (KMP). Ini merupakan lanjutan dukungan," ujarnya.

Dia mengatakan, selama satu jam berdiskusi, Jokowi menerima dukungan PPP Romy. Namun, mantan Walikota Solo itu menekankan PPP harus bersatu. "Intinya mereka menerima," jelasnya.

Terkait dengan dualisme PPP, Romy mengaku, sebelum bertemu Jokowi, dia beserta pengurus bentukannya sudah bertemu dengan  Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimoen Zubair.

Pertemuan berlangsung di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah usai muktamar ditutup. Dalam pertemuan selama dua jam itu, dia memaparkan hasil muktamar. "Beliau menerima muktamar di Surabaya dan menyatakan tidak melanggar,” katanya.

Dia menambahkan dengan diterimanya hasil muktamar ke 8 itu, tidak akan ada muktamar luar biasa. ”Dipastikan tidak ada muktamar luar biasa,” katanya.

Namun, Romy mengatakan, ke depannya akan bertemu dengan PPP kubu Suryadharma Ali. Dalam pertemuan itu akan membahas islah PPP. Harapannya, dua kubu partai berlambang Kakbah itu bisa kembali disatukan.

Dengan bergabungnya PPP di Koalisi Indonesia Hebat (KIH), partai bernomor urut 9 itu kemungkinan besar mendapatkan jatah menteri. Lukman Hakim Syaifuddin yang kini menjabat sebagai Menteri Agama akan kembali masuk bursa menteri untuk posiis yang sama.

Menanggapi itu, Romy mengatakan bahwa pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden. Pihaknya tidak bisa mencampuri wewenang Jokowi. Namun, jika ada kader PPP yang dipilih, partainya akan siap. (aph/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Rambut Baru, Stelan Jas Lama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler