Roni Friska Tewas Dihabisi Lantaran Sering Chat Mesra dengan Istri Pelaku

Kamis, 21 Maret 2019 – 16:46 WIB
Polisi memeriksa lokasi penemuan mayat. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Enam pelaku pembunuh Roni Friska Hasibuan yang mayatnya dibuang di semak seberang Perumahan Tiban Bukit Permai, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu telah ditangkap polisi.

Dari hasil pemeriksaan keenam pelaku tersebut mempunyai peran yang berbeda.

BACA JUGA: DLH Batam Tolak Beri Izin Lingkungan pada Pabrik Daur Ulang Sampah Plastik

Ditemui di Polresta Barelang, Rabu (20/3) siang, otak pelaku pembunuhan, Marlin Sinambela mengatakan, mereka menganiaya korban dengan tangan kosong dan menggunakan besi di Baloi Kolam dan lapangan dekat Rumah Makan Alamande, Seraya.

"Kawan saya yang lain ikut memukul sama mengikat tangan dia. Ada juga yang membantu masukkan ke dalam becak motor. Kalau yang buang cuma saya sendiri, mereka tidak ikut," tuturnya.

BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Rampas Senpi Polisi Saat Cari Barang Bukti

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Sadis di Batam Akhirnya Ditangkap di Bogor

Dijelaskan Marlin, mereka memukul korban dengan menggunakan besi. Tidak hanya itu, mereka juga menginjak alat kelamin korban sebanyak dua kali. Akibatnya, korban lemas dan kemudian dibuang ke kawasan Tiban dekat penemuan korban.

BACA JUGA: Sambulan Tewas Dibacok Tetangganya Saat Petik Cabai di Kebun

Saat hendak membuang korban ke kawasan Tiban, dua teman Marlin yang ikut menganiaya itu sempat ikut saat hendak membuang korban. Namun, sesampainya di tengah jalan atau di Seiladi, Marlin meminta kedua temannya itu kembali pulang.

"Sampai di Seiladi saya sudah tidak lihat lagi mereka. Jadi saya sendiri bawa dia ke Sekupang dengan becak motor dan korban ditutup dengan karton," tuturnya.

Saat dibuang itu, Marlin mengaku menyesal perbuataannya dan sama sekali tidak berniat untuk membunuh Roni. Dia memastikan bahwa korban masih hidup saat dibuang di lokasi pembuangan mayat.

BACA JUGA: Usut Kasus Penemuan Mayat Mr X, Polisi Periksa Lima Orang Saksi

"Saya menyesal, kalau saja saya bisa menahan emosi, pasti tidak seperti ini," akunya.

Dia menambahkan, alasannya melakukan penganiayaan itu karena sakit hati terhadap korban. Sebab, dia mendapati istrinya Sumihar M kerap berkomunikasi dengan korban.

"Jadi sakit hati saya, mereka sudah panggil-panggil sayang. Saya ambil hape istri saya mau ketemu sama dia. Sampai awalnya saya ketemu dia di halte Baloi Kolam sekitar jam 11 malam," akunya.

Selain mengamankan Marlin, lima orang lainnya yang ikut membantu pembunuhan ini yakni, Moral Hasudungan Hutapea, Harianto Sibarani, Roni Tampubolon, Darwin Sinambela Hendro Simanjuntak.(egi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Bulan, 250 Hektare Lahan Terbakar di Batam


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler