jpnn.com, JAKARTA - Brand fesyen kenamaan Indonesia, Sofie Design milik Hadriani Ahmad Sofiyulloh meluncurkan karya terbaru.
Karya tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan brand fesyen Rose.Ma.Lina milik Vie Silvi.
BACA JUGA: 4 Makanan dan Minuman Ini Baik untuk Menjaga Kesehatan Otak
Menariknya, kolaborasi Rose.Ma.Lina x Sofie mengangkat pesona etnik Dayak dari Kalimantan.
Tema yang diangkat dalam karya kolaborasi dua perancang busana itu yakni Isen Mulang yang diambil dari bahasa Dayak bermakna pantang menyerah.
BACA JUGA: 10 Makanan Sehat yang Bisa Membantu Mengobati Patah Hati yang Anda Alami
Hadriani Ahmad Sofiyulloh atau yang lebih akrab disapa Sofie, menjelaskan asal-usul karya terbarunya kali ini.
Dia mengatakan produk kolaborasi bersama Rose.Ma.Lina sepenuhnya terinspirasi dari pesona etnik Dayak khas Kalimantan.
BACA JUGA: Mondo Gascaro dan Agatha Pricilla Berkolaborasi, Hasilkan 2 Lagu
Tema Isen Mulang yang ditampilkan dalam karya busana menggambarkan anak muda Kalimantan yang pantang menyerah.
Anak muda bisa menjalani hidup di era globalisasi yang serba modern dan maju, namun tidak melupakan kearifan lokal.
"Saya menerjemahkan dalam karya ini bahwa anak muda daerah mampu menerima budaya mana pun dalam arti yang positif. Tidak bertentangan dengan adat istiadat, serta tidak lupa unsur dan karakter budayanya. Intinya seperti itu," kata Sofie.
Koleksi Rose.Ma.Lina x Sofie ditampilkan dalam agenda Fashion Show Spotlight Celebrating Diversity garapan Indonesian Fashion Chamber (IFC) pada awal Desember 2022 di Great Hall Pos Bloc, Jakarta.
Sofie mengatakan koleksi terbarunya bersama Vie Silvi mendapat respons positif dari pecinta fesyen.
Konsep hingga bahan material produk ini diambil dari Kalimantan, terutama material kain baik yang berbahan tenun, katun, satin, hingga sutra tafetta.
"Material bahan kain ada tenun khas Kalimantan dengan pewarnaan alam berbulan-bulan," jelas fashion designer yang mengawali karir dari seorang tukang jahit itu.
Dari segi warna, koleksi yang ditampilkan lebih natural dan alami.
Warna yang disuguhkan rata-rata hitam, cokelat, dan keemasan demi menonjolkan look yang lebih elegan dan berkarakter.
Karya kolaborasi Rose.Ma.Lina x Sofie meluncurkan 30 tammpilan dengan konsep ready to wear.
Adapun segmen pasar untuk koleksi terbaru itu menyasar usia produktif di atas usia 25 tahun.
Sofie mengaku hanya memproduksi sekitar satu lusin di setiap motifnya, dengan harga Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per produk.
"Indonesia dengan kekayaan budayanya, memiliki wastra kain dari Sabang sampai Merauke. Ketika unsur daerah diangkat, maka ekonomi lokal juga pasti akan hidup," tutupnya. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra