Rosi Terpukul Melihat Bangunan Sekolah di Cianjur Rata Tanah

Rabu, 23 November 2022 – 23:13 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim saat melihat kondisi sekolah yang ambruk akibat genca Cianjur. Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Gempa Cianjur meluluhlantakkan bangunan sekolah. Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) per Selasa, 22 November 2022 pukul 18.00 WIB mencatat total jumlah sekolah yang terdampak adalah 342 satuan pendidikan, yang terdiri dari jenjang PAUD sampai SMA dan SMK, serta SLB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Mendikbudristek Nadiem Makarim meninjau satuan pendidikan terdampak bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, di antaranya TK PGRI Cugenang, SDN Cugenang, dan SMAN 2 Cianjur.

BACA JUGA: Gempa Cianjur: Ajka Maulana Malik Selamat setelah 3 Hari Terjebak di Reruntuhan, Ibunya

Lokasi SDN Cugenang dan TK PGRI Cugenang bersebelahan. Kedua bangunan sekolah tersebut rusak berat. Bangunan TK ini ambruk, rata dengan tanah. 

Kepala TK PGRI Cugenang, N. R Rosi Suwartini masih terpukul dengan kejadian yang menimpa sekolahnya.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Fasilitasi Ribuan SMK Pusat Keunggulan, Ini Perinciannya 

Saat musibah terjadi, dia bersyukur sudah tidak ada aktivitas belajar mengajar. Para guru sedang mengikuti acara di luar sekolah. 

"Saya bersyukur tidak ada korban jiwa di lokasi kejadian," ungkap Rosi saat menerima kunjungan Mendikbudristek Nadiem, Rabu (23/11).

BACA JUGA: BNPB Sebut 31 Sekolah Rusak Akibat Gempa Cianjur

Dia menyebutkan 45 orang yang tercatat sebagai siswa aktif di TK. Merujuk informasi pihak keluarga, ada dua orang anak meninggal dunia. Sementara itu, tiga orang anak hilang diduga di sekitar domisilinya. 

TK PGRI memiliki tiga orang guru dan satu orang kepala sekolah. Akibat kejadian ini, seluruh data guru, siswa, dan hasil belajar siswa rusak tertimpa reruntuhan dan belum bisa dikumpulkan ulang. 

Melihat kondisi satuan pendidikan yang terdampak gempa, Mendikbudristek mengaku sangat miris dan prihatin. Ia berharap para korban bisa melalui cobaan ini dengan sabar dan tabah. 

"Semoga saudara-saudara kita yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi ketabahan dan kekuatan. Begitupun untuk semua korban luka, semoga segera diberi kesembuhan," kata Menteri Nadiem.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menyampaikan pada tahap awal tanggap darurat ini Kemendikbudristek telah menyalurkan 34 tenda kelas darurat, 20 tenda keluarga, 185 paket keluarga tanggap darurat.

Sebanyak 1.321 paket perlengkapan belajar siswa (school kit), 30 school in the box, tujuh kit remaja, 15 set alat permainan edukatif (APE) PAUD, 100 set meja lipat, sembako, pakaian, obat-obatan untuk warga sekolah dan donasi uang. 

"Kami juga akan terus menggalang bantuan dari pegawai maupun pihak-pihak lain," katanya.

Menteri Nadiem mengungkapkan selang beberapa jam setelah kejadian tim Kemendikbudristek langsung turun ke lapangan, melakukan pendataan, dan menyalurkan bantuan. Dia berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan kesulitan yang dihadapi bersama saat ini.

"Kami juga akan terus memastikan agar bantuan dan dukungan dapat tersalurkan dengan cepat guna mempercepat pemulihan kondisi. Mari kita berdoa dan terus bergotong royong saling membantu untuk kebangkitan Cianjur," pungkas Menteri Nadiem. (esy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler