jpnn.com - MILAN- Valentino Rossi gagal mengembalikan nama besarnya di balapan MotoGP musim ini. Pembalap kawakan milik Yamaha Factory tersebut harus puas berada di urutan keempat klasemen akhir.
Hal itulah yang disinyalir menjadi alasan Rossi berpisah dengan kepala mekanik Jeremy Burgess. Keberadaan Burgess dianggap tak bisa mengakomodir keinginan Rossi mengembalikan pamornya sebagai bintang utama di MotoGP era modern.
BACA JUGA: Kemenangan Atas Napoli Bikin Klopp Merinding
Padahal, keduanya sudah bekerja sama selama 14 tahun. Burgess pun mengakui Rossi merupakan pembalap yang memiliki ekspektasi sangat tinggi. Hanya ada di urutan keempat dengan menggengam satu kemenangan sepanjang musim tentu bukan level Rossi.
“Banyak bintang olahraga yang mengganti pelatih ataupun trainer ketika mereka sudah mendekati masa akhir karir. Dalam kasus Rossi, dia sangat yakin membutuhkan perubahan besar di mana dia berpikir bisa melompat ke level yang diinginkannya,” terang Burgess dalam wawancara dengan GP Inside.
BACA JUGA: Lakers Telan Kekalahan Away Kelima
Burgess pun sadar bahwa perpisahan dengan Rossi merupakan hal yang tak bisa dihindari. Hanya saja, Burgess tak menyangka kerjasamanya dengan Rossi akan selesai musim ini. Burgess pun hanya berharap Rossi bisa lebih sukses.
“Dia tahu bahwa ini merupakan sebuah perjudian. Namun, dia tetap mencoba untuk melakukannya. Rossi ingin mencoba menembus batas kemampuan yang dimilikinya. Saya berharap semuanya berjalan baik-baik saja,” tegas Burgess. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Murat Yakin: Diberi Ucapan Mourinho Sangat Indah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pique: Kekalahan Ini Sebuah Bencana
Redaktur : Tim Redaksi