jpnn.com, KLATEN - Ibu-ibu di Kampung Roti Jograngan Klaten tak menyangka bisa bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Para ibu ini langsung berebutan foto bersama Ganjar. Tak hanya itu, para ibu juga sigap mengeluarkan jurus rayuannya dengan menawarkan aneka roti kepada Ganjar dan berharap diborong semuanya.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bom di Katedral Makassar, Joe Biden Prihatin, Pelajaran untuk Driver Ojol
"Ini roti paling laku pak, roti marmer. Orang sini nyebutnya roti tegel. Enak Pak, empuk," kata ibu-ibu itu pada Senin (29/3).
Ganjar sontak terkejut, dia bertanya mana jenis roti marmer yang disebutkan.
BACA JUGA: Tinjau Pegiat Wisata Terima Vaksin Covid-19, Ganjar: Saya Minta Semuanya Bersabar
"Ini lho Pak, yang kotak-kotak. Kan kalau dilihat seperti marmer atau tegel lantai rumah," ucap mereka menunjukkan barisan roti berbentuk kotak itu.
Ganjar menanggapi penjelasan penjual roti itu dengan candaan,
BACA JUGA: 235 Napi di LP Nusakambangan Positif Covid-19, Pak Ganjar Langsung Beri Perintah Khusus
"Marmer kok dipangan (marmer kok dimakan, red), atos tho (keras pastinya, red)," canda Ganjar.
Rayuan ibu-ibu itu ternyata berhasil meluluhkan hati Ganjar. Dia yang biasa memborong produk UMKM yang didatanginya, langsung membeli roti-roti itu. Berbagai jenis roti diborongnya, termasuk roti marmer yang membuatnya penasaran.
Ibu Basuki, pemilik toko roti sekaligus penggagas kampung roti mengaku sangat senang didatangi Ganjar. Kedatangan Ganjar menambah semangat warga. Ditambah Ganjar juga memborong berbagai jenis roti yang dijajakan.
"Seneng sekali diborong Pak Ganjar. Itu berkah dari Tuhan," ucapnya.
Ibu Basuk enmembuka usaha roti pada 1995. Awal mulanya dititipkan di warung-warung, kemudian membuat toko di rumahnya dan membagikan resep roti pada warga sekitar.
"Jadi warga sini banyak yang buat roti. Di tempat saya saja, ada 20 karyawan," katanya.
Dia juga menceritakan pada awal pandemi penjualan roti di tempatnya itu menurun drastis. Dalam sehari, hanya ada satu pembeli.
"Kalau sekarang sudah naik jadi 75 persen. Karyawan juga sudah masuk semuanya. Di sini terkenal dengan roti yang enak, ada roti marmer, pisang keju, roti gulung dan lainnya. Roti marmer itu laku keras, karena empuk," jelasnya.
Ganjar sendiri mengapresiasi cara Ibu Basuki dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Terutama keikhlasannya membagikan resep pada warga sekitar sehingga berhasil meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Ini ternyata kampung roti, dan bu Basuki ini aktornya. Beliau membagikan resep pada warga sekitar. Saya tanya apa nggak rugi, jawabannya biar ngrejekeni. Ini khas Indonesia, khas Klaten. Masyarakatnya guyub, suka tolong menolong dan saling mendukung," terangnya.
Ganjar membenarkan cukup kaget dengan jenis roti yang diproduksi. Ada roti marmer atau roti tegel yang dihasilkan.
"Bentuknya menarik, ada roti marmer, roti tegel. Bentuknya macem-macem. Ternyata ini diburu banyak orang, meskipun tempatnya di dalam perkampungan, tapi kalau enak pasti dicari. Ini bagian dari pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif yang harus didorong," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia