jpnn.com, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat menyiapkan USD 3 miliar (Rp 44,7 triliun) untuk memborong produk pertanian yang menumpuk karena anjloknya permintaan selama masa pandemi virus corona.
"Mulai pekan depan, AS akan membeli susu, daging dan produk segar senilai USD 3 miliar dari petani dan peternak kami," kata Trump dalam cuitannya di Twitter pada Sabtu sore.
BACA JUGA: Buton Utara Sukses Mengekspor Kopra Putih di Tengah Pandemi
Presiden AS tersebut mengatakan bahwa pembelian oleh pemerintah ini merupakan bagian dari program Farmers to Family Food Box yang diklaimnya sebagai berita bagus bagi semua pihak.
Permintaan untuk produk pertanian mengalami penurunan di tengah wabah COVID-19. Karantina wilayah (lockdown) yang luas sejak akhir Maret lalu mengganggu rantai pasokan di seluruh negara tersebut, bahkan memaksa sejumlah petani untuk memusnahkan produk mereka yang tidak dapat disimpan.
BACA JUGA: Ini Syarat Wajib untuk Calon Penumpang Lion Air di Masa Pandemi Covid-19
Beberapa rumah potong hewan terbesar di negara itu ditutup akibat infeksi yang meningkat di kalangan pekerja di fasilitas tertentu, sebuah tantangan tambahan bagi para petani.
Trump baru-baru ini menandatangani perintah eksekutif untuk menjaga agar pabrik pengolahan daging tetap buka. Namun, keputusan tersebut memicu reaksi negatif dari serikat pengemasan daging terbesar di negara itu.
BACA JUGA: Kisruh Bantuan di Masa Pandemi, Bentrok Rakyat vs Polisi, 6 Tewas
Serikat Internasional United Food and Commercial Workers (UFCW) pada Jumat (8/5) mengumumkan penolakannya terhadap pembukaan kembali 14 pabrik pengemasan daging. Mereka beralasan khawatir akan tingkat keselamatan di fasilitas-fasilitas tersebut.
Sementara itu, para petani dan peternak terdampak parah oleh krisis COVID-19. Data terbaru pemerintah menunjukkan bahwa kebangkrutan di sektor pertanian meningkat 23 persen.
Wisconsin menjadi negara bagian yang paling parah terdampak dengan 78 pengajuan kebangkrutan dalam periode 12 bulan, diikuti oleh Nebraska dengan 41 pengajuan dan Iowa 37 pengajuan. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil