“Sehari sebelum pencoblosan, saya didatangi Hukum Tua (kepala desa) Ari Seko dengan memberikan uang Rp80 ribu pecahan Rp20 ribu untuk dibagikan di keluarga saya
BACA JUGA: Konsorsium Indonesia-China Menang Tender PLTU Pekanbaru
Hukum tua pesan jangan lupa pilih PanTas,” aku Fanny Rawung, warga Mokoloesa Kecamatan Ranoyapo dalam kesaksiannya di sidang yang dipimpin Achmad Sodiki, Selasa (9/11).Meski pengikut AGK-FER, Fanny mengatakan, terpaksa memilih PanTas
BACA JUGA: Polisi Didesak Usut Pembakaran Tongkang
Meski kata hati saya ke AGK-FER, namun karena saya dan keluarga sudah terima masing-masing Rp20 ribu terpaksa coblos PanTas,” tuturnya.Demikian juga pernyataan Musa Budiman
BACA JUGA: Ratusan Honorer Demo Minta jadi PNS
“Di pilkada putaran pertama saya pilih AGK-FERPilkada putaran kedua saya pilih PanTas karena sudah dapat uang dari tim PanTas,” tandasnya.Keduanya pun membantah kalau pelaksanaan pilkada putaran kedua berjalan lancar dan amanMenurut mereka meski diawasi polisi dan hansip, namun tidak ada PPL maupun panwas yang mengawasi jalannya proses pemungutan hingga perhitungan suara.(esy/wdi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Formasi CPNS Diumumkan 15 November
Redaktur : Tim Redaksi