Rp20 Triliun untuk Pertanian Aceh

Senin, 27 Juni 2011 – 14:09 WIB

BANDA ACEH - Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar mengatakan, Pemerintah pusat akan menginvestasikan dana sebesar Rp 20 triliun untuk membangun berbagai fasilitas pertanian sekaligus menjadikan Aceh sebagai pusat riset terbesar bidang pertanian.

Dikatakan, dana sebesar Rp 20 triliun tersebut merupakan langkah untuk mempercepat proses menjadikan Aceh sebagai lumbung pangan nasional dan mengaktifkan kembali areal pertanian seluas 700.000 hektar dengan asumsi produksi gabah mencapai dua juta ton per tahun.

Pemerintah pusat, sebutnya sudah memasukkan Aceh dalam Masterplan sebagai provinsi kelima untuk Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI), setelah sebelumnya hanya empat propinsi yang ditetapkan di koridor Sumatera, tapi setelah diperjuangkan dalam rapat Master Plan Percepatan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dipimpin presiden dan dihadiri sejumlah menteri, Aceh akhirnya diputuskan masuk dalam master plan.

“Sebelumnya, Aceh dimasukkan ke kawasan Sumut, dengan alasan seluruh hasil pertanian dari Aceh biasanya menggunakan fasilitas tehnologi pertanian yang ada di Sumut, termasuk produksi beras, Aceh saat ini belum memiliki fasilitas pendukung dalam pengembangan sektor industri pertanian,” jelas Nazar

Ia menyebutkan, dengan adanya investasi dari BUMN dan pemerintah pusat untuk Aceh sebesar Rp 20 triliun hingga tahun 2015, diharapkan sektor pertanian Aceh akan lebih mandiri“Itu komitmen pemerintah pusat dalam rapat MP3EI di Jakarta minggu lalu,”sebutnya.

“Pada musim tanam tahun ini, Pemerintah Aceh memfokuskan pada peremajaan lahan pertanian yang dahulunya tidak produktif sekitar 300 ribu hektare

BACA JUGA: Enam Daerah di Aceh Wilayah Transmigrasi

Namun, tahun ini perlahan–lahan diupayakan menjadi lahan produktif lewat fungsionalisasi kembali lahan pertanian,” demikian kata Wagub Aceh.

Selain itu, Pemerintah provinsi Aceh sudah memasukan pelabuhan Krueng Geukueh dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), untuk menjadikan pelabuhan tersebut sebagai Pelabuahan International.

"Proyek yang masuk dalam MP3EI harus di atas 1 triliun, makanya pelabuhan Krueng Geukueh bisa kita masukan dalam percepatan pembagunan karena di atas 1 triliun
Dikatakan, pada tahun 2012 akan dilakukan lelang terhadap pembagunan pelabuhan krueng geukueh dengan anggaran Rp1,250 triliun dan kita target akan selesai pada tahun 2014,”ujar Nazar.

Pelabuhan yang akan dibagun pada tahun depan itu akan betul-betul menjadi pelabuhan Internasional

BACA JUGA: Nelayan Tak Melaut, Harga Ikan Melonjak

Dengan dijadikan pelabuhan Krueng Geukueh menjadi pelabuhan international, maka Aceh akan menjadi sentral ekspor-impor, sehingga Aceh tidak lagi bergantung lagi dengan sumatera bagian utara.

Ia mengatakan, mulai tahun ini pihaknya tengah mengindentifikasi lahan, supaya pada tahun 2012 -2013 dapat dilakukan pembiayaan, untuk pembagunan pelabuhan tersebut
Pementara Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya dan Aceh Barat serta Pelabuhan Langsa

BACA JUGA: Pendirian Gereja Kembali Ditolak Warga

:"Juga akan dilakukan, tapi dukungannya dalam bentuk lain dan akan dijadikan sebagai pelabuhan penyangga,” kata Nazar(din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Hari, 21 Wisatawan Terseret Ombak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler