Rp2,9 Triliun untuk Impor Beras

Sabtu, 04 Desember 2010 – 10:33 WIB

JAKARTA--Dalam rangka ketahanan pangan dan menjaga stok nasional, pada tahun 2011 pemerintah tetap akan melakukan kebijakan impor berasBahkan Kementrian Perdagangan telah memberikan lampu hijau untuk pembebasan bea impor terhadap beras, paling tidak sampai bulan Februari 2011.

Pembebasan bea impor menjelang panen raya ini bertujuan untuk menekan harga beras yang tidak terkendali dan yang terpenting guna memenuhi cadangan beras nasional.

Pemerintah melalui Perum Bulog Sutarto telah menegaskan bahwa Indonesia akan kembali menambah impor beras 600.000 ton beras lagi

BACA JUGA: Miliarder Muda Termasuk Terkaya

Dalam waktu dekat, Bulog akan melakukan impor beras sejumlah 230.000 ton dari Thailand, saat harga beras Thailand mencapai USD540 per ton.

‘’Artinya dalam waktu dekat, negara akan mengeluarkan sekitar Rp1,1 triliun untuk impor beras
Untuk impor beras sejumlah 230.000 ton dengan tarif bea masuk beras Rp450 per kilogram maka negara seharusnya menerima pemasukan sebesar Rp 103,5 Miliar

BACA JUGA: Hindari Perumahan di Lahan Produktif

Bila 600.000 ton impor beras benar-benar di realisasikan maka negara akan kehilangan penerimaan Rp270 Miliar jika tarif bea masuk tidak diberlakukan,’’ jelas anggota komisi IV dari Fraksi PKS Rofi’I Munawar Lc pada wartawan di Jakarta, Jumat (3/12).

Sedangkan untuk asumsi harga beras impor dikisaran USD540 per ton, maka dibutuhkan anggaran Rp2,9 triliun untuk impor beras
Rofi’I mengatakan, masalahnya bukan hanya pada besarnya anggaran, namun keefektifan kebijakan sekaligus resiko yang muncul terhadap produksi beras nasional.

‘’Pembebasan bea masuk impor beras membuktikan bahwa kebijakan pengendalian harga khususnya beras telah gagal dalam memanfaatkan potensi nasional sebagai negara agraris

BACA JUGA: Plat Hitam Dilarang Gunakan BBM Subsidi

Penerapan tariff rate quota (TRQ) perlu di berlakukan terhadap volume impor beras, karena hal ini penting untuk melindungi petani serta produksi beras nasional,’’ kata Rofi’i.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Baru Terserap 56 Persen, Daerah Disalahkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler