Dokter di Queensland tengah menguji coba cara baru untuk memberikan obat pembunuh rasa sakit bagi anak-anak yang ddilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) karena mengalami patah tulang.Jika biasanya pasien anak yang mengalami patah tulang diberikan obat penghilang nyeri dalam bentuk suntikan, saat ini dokter tengah menguji coba metode pemberian obat tersebut  dalam bentuk semprotan di hidung atau nasal spray. Selama 12 bulan mendatang, 600 pasien anak di Rumah SakitBundaberg and Hervey Bay di Townsville akan diberikan obat penenang Ketamine denganc ara disemprotkan ke hidung bukan lagi di suntik jarum. Direktur Penelitian dan Spesialis UGD di RS Townsville,  Dr Jeremy Furyk, mengatakan ini akan menjadi uji coba terbesar yang pernah dilakukan di Townsville. Tujuan uji coba ini adalah  untuk membantu pasien anak-anak ini meninggalkan UGD tanpa suntikan jarum sama sekali. "Ketamine adalah obat pembunuh rasa sakit dan agen anestesi," kata Dr Furyk. "Umumnya obat penenang atau pembius ini diberikan dengan cara disuntikan agar anak-anak tidak menyadari apa yang kita lakukan pada luka patah tulang yang mereka alami," "Jadi ketika mereka membutuhkan prosedur, seperti meluruskan lengan yang patah, maka kita biasa memberikan pasien anak beberapa ketamin dan mereka pada dasarnya akan tertidur dan kemudian kita bisa melakukan prosedur." "Saat ini, kami melakukan pemberian obat bius ini baik melalui infus maupun suntikan di kaki." "Kami akan menyelidiki apakah kita bisa menyemprotkan Ketamine di hidung dan melihat apakah prosedur ini bisa efektif," Seorang Ibu di Townsville,  Dina Fusco-Wright kenal dekat dengan staf UDG di RS Townsville setelah anaknya Julian memiliki trauma di bagian matanya  tahun lalu. "Anda lihat ini anak-anak kesakitan, orang tua mereka kesulitan dan waktu yang sangat sulit adalah ketika dokter hendak menyuntikan jarum atau sedang terburu-buru untuk melakukan operasi pada trauma mereka," katanya. Fusco-Wright mengatakan akan sangat membantu orang tua dan staf medis jika obat bius bisa diberikan tanpa harus menggunakan suntikan jarum. "Akan sangat bagus sekali bagi anak-anak jika rasa sakit mereka bisa ditangani dengan cara-cara yang tidak membuat mereka trauma," katanya. "Ada anak-anak yang sudah berusia lebih tua dan mereka tahu apa yang akan mereka hadapi, tapi bagi pasien anak yang lebih kecil biasanya takut disuntik dnegan jarum..jadi ini merupakan skenario yang jauh lebih bagus bagi mereka," "Lagi pula, jarus selalu diasosiasikan dengan rasa sakit dan itu akan membuat mereka kesakitan dan tidak enak, para perawat tahu persis hal itu," Dr Furyk mengatakan skema ini memiliki potensi perubahan pada praktek pengelolaan pasien di UGD di seluruh Australia. "Manfaat bagi kita di RS ini adalah dokter-dokter kami akan dilibatkan dalam pelatihan pemberian obat bius dengan cara semprota hidung sejak awal metode ini diperkenalkan," "Saya kira ini penting diketahui publik kalai kami selalu berusaha untuk melakukan hal-hal dengan cara yang lebih baik dan memastikan semua yang kita lakukan berdasarkan riset ilmiah dan kepentingan terbaik pasien," katanya.

BACA JUGA: Wildlife Witness, Aplikasi Ponsel Ajak Turis Laporkan Perdagangan Satwa Liar

BACA ARTIKEL LAINNYA... Miliki Sabu di Dalam Sel, Anggota Geng Bali Nine Dipindahkan ke Penjara Madiun

Berita Terkait