RS Siloam Gandeng NUS Singapura dan MRIN Lakukan Penelitian Kardiovaskular di Indonesia

Jumat, 26 April 2024 – 10:30 WIB
Ki-Ka: Prof. Irawan Yusuf, MD, PhD (President of Mochtar Riady Institute of Nanotechnology), Prof. Roger Foo (Vice-Dean (Research), National University of Singapore Yong Loo Lin School of Medicine), dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M (Medical Managing Director Siloam Hospitals Group). Foto dok. RS Siloam

jpnn.com, JAKARTA - Grup RS Siloam bersama National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) menjalin kerja sama strategis dalam penelitian klinis penyakit kardiovaskular (CVD) di Indonesia.

Kemitraan strategis ini berfokus pada kolaborasi penelitian antara NUS Medicine, MRIN, dan Siloam dalam bidang penyakit kardiovaskular dan perawatan kardiologi lainnya yang melibatkan stem cell, untuk memberikan kontribusi pada masa depan kedokteran seperti genetika dan pengobatan presisi.

BACA JUGA: Siloam Hospitals Manado Siap Bantu Pasangan Kurang Subur, Tidak Perlu ke Luar Negeri

"Ini juga memperkuat visi RS Siloam sebagai destinasi pilihan terpercaya dalam pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, dan penelitian kelas dunia," kata dr. Grace F. Indradjaja, Medical Managing Director Grup RS Siloam dalam keterangannya, Jumat (26/4).

Melansir data Kementerian Kesehatan, penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian paling umum pada 2018. Risiko penyakit kardiovaskular di Indonesia juga menempati posisi tertinggi ketiga di ASEAN, setelah Laos dan Filipina.

BACA JUGA: Kalimat Ini Selalu Ada saat Penyerahan SK PPPK, Bikin Tertekan, Setara PNS?

"Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di Asia pada 2019, menyebabkan 10,8 juta kematian atau sekitar 35% dari total kematian," lanjutnya.

Kolaborasi ini akan bermanfaat bagi para pihak yang terlibat dalam berbagai bidang kolaborasi, termasuk proyek penelitian bersama di bidang kedokteran molekuler, genetika dan ilmu kesehatan. Juga pertukaran informasi ilmiah, akademis, dan teknis serta materi akademis; dan/atau kolaborasi dalam pertukaran pengetahuan dan teknologi.

BACA JUGA: Polisi Bergerak Mengusut Kasus Kepala Bayi Putus saat Persalinan

Kemitraan ini juga akan memungkinkan Siloam, MRIN, dan NUS Medicine untuk menjadi mitra penelitian kolaboratif. Staf dan mahasiswa dari semua pihak dipersilakan untuk berkunjung, berdiskusi dan berpartisipasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan bersama, seminar dan konferensi.

"Selain itu, staf MRIN akan mendapatkan pelatihan di tempat di kampus NUS Medicine sebelum melakukan penelitian yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular dan penyakit kardiologi lainnya," ungkapnya.

Profesor Roger Foo, Direktur Program Penelitian Translasional Penyakit Kardiovaskular-Metabolik dan Wakil Dekan Penelitian di NUS Medicine menyambut baik kolaborasi ini. Apalagi, orang Asia Selatan memiliki beban penyakit kardiovaskular aterosklerotik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok etnis lainnya.

"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Grup RS Siloam dan MRIN untuk memberikan dampak positif dan perbedaan bagi pelayanan kesehatan di Indonesia," kata Prof. Roger Foo.

Dia menjelaskan jaringan rumah sakit dan klinik Siloam yang luas di seluruh Indonesia menyediakan basis data pasien yang relevan. Juga bisa diandalkan untuk memajukan penelitian klinis dan pengobatan CVD, terutama untuk populasi di Asia.

"Penelitian klinis memiliki peran penting tidak hanya untuk tujuan pendidikan dan klinis, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien," imbuhnya.

Sebagai lembaga penelitian yang saat ini melakukan penelitian di bidang kanker, keanekaragaman genom dan penyakit, serta penyakit menular, MRIN telah berkolaborasi dengan berbagai institusi nasional dan internasional. 

Mulai dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia, National Center for Global Health and Medicine Jepang, Universitas Kyoto, Universitas Nasional Australia, Universitas Melbourne, Universitas Arizona, hingga Universitas Cambridge.

MRIN juga menyediakan solusi bagi para kolaborator riset medis potensial yang membutuhkan penelitian dan pengujian berkualitas tinggi. Juga dilengkapi dengan fasilitas laboratorium dan hewan percobaan yang komprehensif, sehingga dapat menawarkan layanan in vitro dan in vivo yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan para kolaborator riset medis. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler