jpnn.com, JAKARTA - Ekosistem blockchain kian tubuh subur dan terus berinovasi sehingga banyak token-token baru bermunculan.
Jaringan kontrak pintar RSK pun tak mau ketinggalan dengan meluncurkan token wrapped, RBTC yang menawarkan transaksi lebih murah dan cepat.
BACA JUGA: Token Artis Marak, Begini Pentingnya Edukasi Investasi Kripto
RBTC dapat membantu menambah fungsional jaringan bitcoin, seperi kemampuan membangun kontrak ekosistem.
Estelle Reyna, Asia Partner and Adoption Marketing Manager di IOV Labs, perusahaan di balik platform RSK mengatakan RBTC berfungsi mirip dengan wrapped bitcoin atau WBTC.
BACA JUGA: Angel Lelga Gelontorkan Miliaran Rupiah untuk Bisnis Token Kripto?
WTBC merupakan token untuk membuat bitcoin dapat digunakan di blockchain Ethereum. Nilai WBTC dipatok 1:1 dengan BTC meskipun melalui mekanisme berbeda.
RSK menggunakan pasak 2 arah yang disebut Pow Peg, pasak Bitcoin pertama yang memberikan jaminan keamanan berdasarkan bukti kerja Bitcoin, menjadikannya pasak paling aman dan tanpa izin yang tersedia saat ini.
BACA JUGA: Aplikasi PINTU Tambah 6 Token Baru, Investasi Kripto Makin Beragam
Sistem Powpeg didukung oleh 11 badan independen, semuanya bertugas menjaga perangkat keras dan node blockchain tetap berjalan.
Tak satupun dari 11 badan independen ini memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kontrak pintar atau mengubah jumlah token RBTC yang beredar.
Sebaliknya, WBTC dikelola oleh federasi yang terdiri dari 3 anggota yang diungkapkan secara publik. Dua dari mereka bahkan dapat membuat perubahan pada kontrak pintar atau memindahkan dana kapan saja.
Oleh karena RBTC adalah token ekosistem RSK, maka tidak sesuai dengan standar ERC 20. Artinya, tanpa menyeberang ke Ethereum menggunakan jembatan token, maka tidak dapat digunakan pada protokol desentralisasi finansial (DeFi) berbasis Ethereum.
Keunggulan RBTC lainnya yakni, alamat penerima ditentukan oleh kunci publik pengirim sehingga kedua akun dikendalikan oleh kunci pribadi yang sama.
"Hal ini memungkinkan untuk menyimpan kunci Bitcoin di setiap langkah tanpa campur tangan pihak ketiga," kata Estelle, dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3).
Menurut Estelle, RBTC memenuhi desentralisasi sejati dan memberdayakan sehingga tidak ada benda luar yang dapat mempengaruhi nilainya secara langsung.
Dia menambahkan bahwa jika RBTC terhubung ke blockchain Bitcoin, ia hadir dengan biaya transaksi yang lebih rendah.
"Biaya gas di Ethereum secara signifikan lebih tinggi daripada di blockchain Bitcoin,” jelas Estelle. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh