RSPI Sulianti Saroso Kekurangan Tenaga Medis

Sabtu, 21 Maret 2020 – 05:00 WIB
Ilustrasi RSPI Prof. DR. Sulianti Saroso, tempat warga positif virus corona menjalani perawatan. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso (RSPI SS) membutuhkan tambahan tenaga kesehatan mulai dari dokter hingga asisten apoteker untuk memperluas kapasitas penanganan pasien khusus COVID-19.

Rincian kebutuhan itu sudah disampaikan kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia agar bisa menarik tenaga kesehatan dari asosiasi profesi tenaga kesehatan yang ada.

BACA JUGA: Dirut RSPI Sulianti Saroso Sampaikan Pesan Penting!

"Sudah kami mintakan ke Dinas Kesehatan (Provinsi DKI Jakarta) maupun Kementerian Kesehatan," kata Dirut RSPI SS Mohammad Syahril di Jakarta, Jumat (20/3).

Perluasan kapasitas itu dibutuhkan mengingat kini RSPI sudah ditetapkan sebagai rumah sakit khusus COVID-19.

BACA JUGA: RSPI Sulianti Saroso Merawat Tujuh Pasien Positif Corona

Perluasan itu juga akan dilakukan secara bertahap dimana tahapan perluasan pertama itu rencananya akan dilakukan penambahan hingga 90 kamar.

"Perluasannya bertahap, karena kami juga kan harus menambah alat dan mempersiapkan tenaga. Kami rencana akan menampung 90 tempat tidur," kata Syahril.

BACA JUGA: RSPI Sulianti Saroso Tunda Pemulangan Dua Pasien Positif Corona

Syahril mengaku lupa rincian tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk tahapan perluasan pertama.

Namun, yang dia ingat kebutuhan tenaga kesehatan antara lain profesi dokter umum sebanyak 8 orang dan dokter spesialis paru 4 orang.

Selain itu, Syahril juga mengusulkan penambahan lead dan asisten apoteker serta perawat.

Adapun kepada Asosiasi Profesi Tenaga Kesehatan yang ada di Indonesia, Syahril berharap mereka dapat ikut serta memberikan bantuan tenaganya.

Menurut dia, kebutuhan tenaga kesehatan tersebut juga dirasakan sejumlah rumah sakit rujukan corona lainnya. Penyebabnya, tak lain karena jumlah kasus positif corona melonjak.

“Jadi bukan hanya di RSPI, tapi seluruh rumah sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan membutuhkan tambahan tenaga, karena memang mengurus pasien-pasien corona ini butuh stamina, butuh persiapan-persiapan yang khusus,” ungkap Syahril.

Ia berharap kepedulian asosiasi profesi tenaga kesehatan dan juga dibantu pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI yang ikut menyiapkan garis besarnya, penambahan tenaga kesehatan penanganan COVID-19 yang disiapkan nanti dapat mencukupi kebutuhan yang ada. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler