RSUD CAM Bekasi Jadi Pelopor Penggunaan AI Talent Management di Indonesia

Sabtu, 14 Desember 2024 – 04:34 WIB
RSUD CAM Bekasi menjadi pelopor penggunaan AI Talent Management di rumah sakit Indonesia. Foto: ESQ

jpnn.com, BEKASI - RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid (CAM) Kota Bekasi mencetak sejarah sebagai rumah sakit umum daerah pertama di Indonesia yang mengadopsi AI Talent Management dari ESQ.

Inisiatif ini menjadikan Bekasi sebagai kota pelopor pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan untuk manajemen sumber daya manusia (SDM) di sektor kesehatan.

BACA JUGA: ESQ Mencetak Pemimpin dengan Hati dan Etika, Lebih dari Cerdas

Direktur RSUD CAM Kota Bekasi, dr. Kusnanto Saidi menyampaikan, AI Talent Management memberikan solusi efektif dalam mengelola SDM, terutama dalam menentukan posisi kerja yang sesuai dengan potensi individu.

“Dengan waktu satu detik, sistem ini dapat mengungkap potensi, kelemahan, hingga passion seseorang. Hal ini sangat membantu kami dalam menghadapi tantangan perubahan pola penyakit dan kejenuhan SDM di lapangan,” ujar dr. Kusnanto dalam keterangannya, Jumat (13/12).

BACA JUGA: RSUD AWS Samarinda Masuk Jajaran 10 Rumah Sakit Layanan Kanker Terbaik Nasional

Kusnanto menekankan pentingnya teknologi ini untuk meningkatkan profesionalisme layanan kesehatan. Pelayanan tidak hanya dari ahli di bidangnya, tetapi juga memiliki DNA dan passion yang tepat, akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan.

Pendiri ESQ Corp, Ary Ginanjar Agustian, menjelaskan bahwa AI Talent Management adalah hasil kolaborasi ESQ dengan Lintasarta dan Indosat Ooredoo Hutchison, didukung teknologi canggih dari NVIDIA.

BACA JUGA: Bersama ESQ, FK Unair Targetkan Zero Bullying dalam Pendidikan Kedokteran

Teknologi ini memungkinkan identifikasi Talent Fit, Job Fit, dan Culture Fit dalam waktu singkat dengan keakuratan tinggi. “Inovasi ini menghemat biaya besar dan waktu yang biasanya dibutuhkan dalam proses rekrutmen dan manajemen talenta,” ujar Ary.

Ary mengungkapkan, proses tradisional untuk mengidentifikasi talenta memakan waktu hingga 26 minggu dan biaya Rp380 juta per karyawan. Dengan sistem ini, biaya tersebut dapat ditekan secara signifikan, terutama untuk RSUD CAM yang memiliki 1.800 karyawan.

Dia juga menyoroti manfaat talent-based job fit, yang mampu meningkatkan kinerja karyawan hingga 40%, serta culture fit, yang meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki karyawan hingga 60%.

"Langkah RSUD CAM Bekasi ini adalah contoh konkret bagaimana teknologi dapat diintegrasikan untuk mendukung pelayanan publik yang lebih baik. Kami berharap inovasi ini dapat menjadi model bagi rumah sakit lain di Indonesia,” pungkas Ary. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler