jpnn.com, JAKARTA - Saat ini, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sedang menjadi kawasan yang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat.
Hal ini dibuktikan dengan kehadiran berbagai perusahaan yang telah memulai beroperasi di wilayah KITB tersebut.
BACA JUGA: Jokowi Apresiasi Sinergi PNM & Holding UMi untuk Ekosistem Keluarga Prasejahtera
Oleh karena itu, Ruang Amal Indonesia berharap agar dunia industri juga dapat memberikan kesempatan kerja yang lebih besar kepada anak-anak dari keluarga prasejahtera agar dapat memperoleh kehidupan yang lebih layak.
Tentu saja, anak-anak ini juga harus dibekali dengan kompetensi sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh dunia industri.
BACA JUGA: YABN Distribusikan 31 Ribu Bantuan Sembako untuk Keluarga Prasejahtera
Hal ini pula yang mendorong Ruang Amal Indonesia menjalin kemitraan dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan menggelar pelatihan menjahit skema operator jahit sepatu untuk anak-anak keluarga pra sejahtera yang ada di wilayah Kabupaten Batang.
Acara yang digelar selama enam hari sejak 27 Juni hingga 2 Juli mendatang ini diikuti oleh 50 peserta yang seluruhnya adalah perempuan. Mereka berasal dari berbagai desa penyangga di KITB.
BACA JUGA: Jayaboard Restorasi Lima Rumah Keluarga Prasejahtera
CEO Ruang Amal Indonesia Slamet menuturkan kegiatan pelatihan yang digelar dengan PNM ini sangat berbeda.
Para peserta tidak hanya dibekali ketrampilan menjahit, tetapi juga diberikan pendampingan untuk proses rekruitmen ke dunia industri.
Menurut dia, saat ini Ruang Amal Indonesia telah menjalin kerjasama dengan Anjungan SIAP Kerja KITB untuk membantu memfasilitasi anak-anak dari keluarga pra sejahtera agar dapat mengakses peluang kerja di kawasan industri tersebut.
“Ini juga menjadi concern kami dari Ruang Amal Indonesia, di mana kami tidak hanya melatih anak-anak dari keluarga pra sejahtera, tetapi juga mendampingi mereka untuk proses rekruitmen sehingga dapat bergabung dalam dunia industri di KITB,” ujar Slamet, CEO Ruang Amal Indonesia.
Slamet berharap pola kerja sama antara PNM, Ruang Amal Indonesia, dan Anjungan Siap Kerja KITB yang saat ini telah dilaksanakan dapat menjadi pionir bagi pengentasan kemiskinan di Kabupaten Batang khususnya yang melibatkan Lembaga Amil Zakat (LAZ), korporasi, dan dunia industri.
Menurutnya, program-program vokasi akan efektif jika para peserta juga diberikan akses dan peluang untuk bekerja di dunia industri sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi keluarganya.
Lebih lanjut, Wakil Pemimpin PNM Cabang Semarang, Azis Junaedi menjelaskan bahwa keterlibatan PNM dalam mendukung program pengentasan kemiskinan adalah salah satu tujuan utama dari lembaga ini.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), PNM berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan.
“Kemarin, PNM bersama Ruang Amal Indonesia juga telah mengadakan pelatihan digital marketing untuk komunitas difabel di Batang. Dan hari ini kita menggelar acara pelatihan menjahit. Insya Allah, kami akan terus berkolaborasi untuk kemaslahatan,” ujar Azis Junaedi, Wakil Pempimpin PNM Cabang Semarang.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Batang, Rahmat Nurul Fadhilah yang hadir dalam acara pembukaan menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas partisipasi Ruang Amal Indonesia dan PNM dalam memberikan pelatihan dan peluang kerja bagi anak-anak muda di Batang.
Dia berharap acara ini bukan menjadi pertama dan terakhir, tapi akan terus dilanjutkan dalam program-program berikutnya.
Hadir dalam acara pembukaan pelatihan antara lain Wakil Pemimpin PNM Cabang Semarang Azis Junaedi, Kepala Bagian JMT PNM Pusat Wilham Kagus, CEO Ruang Amal Indonesia Slamet, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Batang Rahmat Nurul Fadhilah, Nur Tofan dari Anjungan SIAP Kerja KITB, dan segenap jajaran PNM Cabang Semarang.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari