Ruang Perawatan di RSUD, Satu Inkubator untuk Dua Bayi

Sabtu, 17 Januari 2015 – 03:02 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Kondisi tempat perawatan bayi sakit di RSUD dr Soetomo belum memadai. Jumlah boks dengan penghangat dan respirator sangat terbatas. Padahal, jumlah bayi sakit cukup banyak. Berdasar data, dalam sehari ada 30 bayi yang menghuni neonatal intensive care unit (NICU). "Jumlah bayi sakit banyak. Rujukan se-Jatim," ujar Kepala IGD RSUD dr Soetomo dr Urip Murtedjo SpB KL. 

Menurut dia, rata-rata bayi yang dirujuk ke rumah sakit dengan akreditasi paripurna tersebut memiliki berat lahir rendah. Ada juga pengidap penyakit langka yang hanya bisa ditangani RSUD dr Soetomo. Misalnya, bayi tanpa dinding perut atau gastroschisis. Termasuk, yang menderita kelainan atau cacat bawaan. Juga, bayi kembar siam.

BACA JUGA: Ada Pameran 35 Peninggalan Rasulullah, Apa Saja?

Bayi dengan kondisi itu memerlukan alat bantu napas dan penanganan lebih lanjut. Ruangan dan peralatannya juga harus khusus. Yakni, diperlukan respirator atau alat bantu napas. "Bayi tidak boleh hipotermia (kedinginan). Kalau penanganannya terlambat, bisa terjadi komplikasi ke organ lain," ujar Urip. 

Masalahnya, rumah sakit rujukan nasional itu hanya memiliki lima respirator. Boks bayi dengan penghangat hanya berjumlah 25 unit. Bandingkan dengan rujukan yang mencapai 30 orang. Artinya, dengan jumlah bayi sakit yang kian banyak, ada pasien yang terpaksa tidak mendapat pelayanan maksimal. "Terpaksa satu boks berisi dua bayi. Sudah overload. Kalau sudah nggak cukup, ya kami beri pengertian orang tuanya," kata Urip.

BACA JUGA: Sebulan Tidur di Rumah Pacar, Setiap Hari Berhubungan

Ruang NICU pun hanya dua dan lokasinya terpisah, di IGD dan Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo. Untung, IGD memiliki enam kamar operasi. Kamar tersebut juga bisa digunakan untuk ruang operasi bayi. Sementara itu, di GBPT ada 22 kamar operasi. Setiap hari selalu ada bayi yang menjalani operasi. Bayi pascaoperasi juga membutuhkan respirator. 

Urip menyebut, dengan semakin banyaknya pasien, dibutuhkan penambahan jumlah respirator dan boks dengan penghangat. Meski ada keterbatasan peralatan, Urip berkomitmen tidak akan menolak pasien. Bahkan, menurut dia, harga perawatan di RSUD dr Soetomo lebih murah daripada rumah sakit lain. Terutama rumah sakit swasta. Khusus untuk pasien tertentu, ada yang dibebaskan dari biaya perawatan. (nir/c7/ayi)

BACA JUGA: Soal Polhut Nunukan, Menhut LH Kesal Dituding Ikut Campur

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buang Sesaji di Sungai, Polisi Tewas Diseruduk Bus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler