jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mengaku pernah menerima hadiah. Namun demikian, Rudi menyatakan menerima hadiah tersebut secara terpaksa.
Hal itu diungkapkan Rudi dalam nota pembelaan atau pledoi berjudul "Restorative Justice, memperbaiki: Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga". Rudi membacakan pledoi setelah 26 halaman itu sambil berdiri.
BACA JUGA: Soal UN Jokowi Diminta Dianulir
"Terpaksa karena ketidakmampuan menolak atas tekanan yang ada. Bukan untuk memperkaya diri sendiri dan keluarga," kata Rudi dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (15/4).
Rudi tampak mengenakan kemeja batik cokelat lengan panjang. Ia menyatakan bahwa hadiah yang diterimanya tidak terkait dengan proyek dan tender-tender di SKK Migas.
BACA JUGA: Atut Bakal Buka Soal Pemberian Uang Kepada Rano Karno
Selain itu, Rudi menyatakan, penerimaan hadiah itu juga tidak terkait dengan jabatannya sebagai kepala SKK Migas. "Sehingga penerimaan hadiah itu sama sekali bukan merupakan suap kepada saya," ujarnya.
Rudi juga mengaku ada hadiah yang diberikannya kepada stakeholders. Namun demikian, ia tidak menyebutkan secara detil stakeholders yang dimaksudnya.
BACA JUGA: Maftuh: Banyak Penyakit di Kemenakertrans
Namun, Rudi mengatakan, hadiah itu bukan dimaksudkan untuk menyuap. Pemberian hadiah dilakukan karena dia tidak memiliki kemampuan untuk menolak. Ia pun menyebut pemberian hadiah kepada stakeholders merupakan hal yang lumrah dilakukan. Karena itu, Rudi mengaku sangat menyesal atas tindakan yang belum pernah dilakukan olehnya sebelumnya.
"Saya menyesal dan malu di hadapan teman-teman yang selama ini mempercayai saya. Di hadapan para murid dan kolega saya dalam dunia Migas karena tidak mampu mengatakan tidak pada sistim yang sedang berjalan," ucapnya.
Rudi juga memohon maaf karena tidak mampu menahan cobaan di hadapan karyawan dan anak buahnya di SKK Migas.
"Di hadapan keluarga karena tidak mampu memberikan contoh dan tauladan yang seharusnya ditunjukkan oleh seorang bapak pemimpin keluarga," tandasnya.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Gerah Namanya Masuk di Soal UN
Redaktur : Tim Redaksi