JAKARTA - Maraknya gerakan Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW 9) akhir-akhir ini diduga sebagai upaya untuk menutupi kerugian gerakan tersebutSebab, pasca Bank Century kolaps pada 2008 silam, NII pimpinan Panji Gumilang itu merugi Rp 300 miliar
BACA JUGA: KPK Tak Gentar Hadapi Politikus Besar
Karena itu, rekrutmen digencarkan untuk menutupi kerugian tersebut.Peneliti sejarah Darul Islam Negara Islam Indonesia Solahudin mengungkapkan, pada kurun 2005-2008 NII gencar menggalang investasi emas kepada para anggotanya
BACA JUGA: Densus Buru Lima Nama Baru
Emas tersebut kemudian dikonversi ke duit berupa Rp 250 miliar dan diinvestasikan ke Bank Century. "Panji Gumilang dan Robert Tantular kenal dekatBACA JUGA: 15 Ribu Polisi Hadapi Mayday di Jakarta
Ternyata Bank Century kolapsDuit yang diinvestasikan tak bisa diminta kembali.Kerugian kedua, kata Solahudin, terjadi sebelum pilpres 2009Saat itu, Jusuf Kalla sebagai salah seorang calon presiden berkomitmen memberi seribu ekor sapi impor asal Selandia Baru kepada PanjiYakin janji itu bakal direalisasikan, Panji lantas berhutang Rp 50 miliar ke bankTernyata janji meleset"NII rugi besar," katanya.
Kondisi itu diperparah dengan jumlah iuran bulanan NII yang menurunSaat masa puncak dulu, jumlah total iuran semua anggota mencapai Rp 9 miliarKini, jumlah itu melorot menjadi Rp 5 miliar per bulan
Karena itu, kata Solahudin, saat ini NII gencar-gencarnya merekrut pengikutPara anggota baru ditarget untuk menyetor uang dalam jumlah besarSelain itu, anggota baru juga digerakkan untuk menggalang dana dengan menyodorkan kotak infak di jalan-jalan, masjid, dan musholla"Kalau ada anggota keluarga yang hilang diculik NII, saya yakin mereka ada di antara para peminta-minta sumbangan di pinggir jalan itu," katanya.
Solahudin menambahkan, NII tidak akan pernah bisa diusik penegak hukumSebab, dengan massa sekitar 155 ribu orang, mereka dimanfaatkan sejumlah kekuatan politikPada saat yang sama, NII juga perlu untuk berlindung pada sebuah partai"Baik untuk perlindungan maupun untuk akses politik," katanya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengaku turut resah dengan merebaknya kasus NII di beberapa daearahBahkan yang lebih mengkawatirkannya adalah adanya kabar bahwa gerakan NII menyusup ke pemerintah daearah dengan menjadi pegawai negeri sipil
Tak mau ambil resiko, matan Gubernur Sumatera Barat langsung mengirim surat kepada kepala-kepala daerah terkait pemasalahan tersebutMenurutnya, surat yang disebarkan ke seluruh daerah itu berisi perintah agar pemerintah daerah menelusuri ada tidaknya PNS yang terkait dengan gerakan NII"Kami minta mereka mengidentifikasi apa benar kabar itu," kata dia
Dia meminta daerah-daerah itu sesegera mungkin melaporkan hasil penelusurannya kepada KemendagriSaat ditanya apa tindakan yang dikenakan apabila benar-benar ditemukan pegawai negeri sipil yang juga anggota NII, Gamawan menjawab dengan tegasIntinya, jawab dia, harus ada pemeriksaan secara intensif kepada orang-orang yang diduga terlibat"Tapi kalau memang terbukti, orang yang telibat bisa diberhentikan," kata dia
Menurutnya, pemberhentian PNS yang terlibat NII itu sesuai dengan UU No 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok KepegawaianDalam undang-undang itu dijelaskan bahwa seorang PNS bisa diberhentikan apabila melanggar ideologi negaraTak hanya itu, mantan Bupati Solok itu menjelaskan, pihaknya juga akan menggandeng pihak kepolisian untuk menelusuri gerakan NII di daerah-daerah(aga/kuh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP Uber PKL Mirip Densus 88 Buru Teroris
Redaktur : Tim Redaksi