jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku sedih melihat Partai Golkar kisruh berkepanjangan. Pasalnya, Ruhut mengakui, Golkar telah ikut andil dalam membesarkan dirinya sebagai politisi.
"Saya sedih karena Partai Golkar yang ikut membesarkan aku kok malah gini, kisruh berkepanjangan," kata Ruhut Sitompul, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (30/3).
BACA JUGA: Duhââ¬Â¦ Yorrys Datang, Wartawan Terjebak Bersama Bamsoet
Mestinya lanjut Ruhut, jangan kisruh terus. "Kalau kisruh tidak dihentikan, selaku partai pemenang Pemilu 2004, Golkar ini makin terpuruk dan lebih hancur," tegasnya.
Penyebabnya, ujar Ruhut sudah jelas yakni, kubu Aburizal Bakrie dalam hal ini Ade Komarudin (Akom) dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang terus ngotot mempertahankan posisinya sebagai ketua dan sekretaris Fraksi Partai Golkar. "Padahal yang diakui pemerintah itu adalah Partai Golkar kubu Agung Laksono," tegas anggota Komisi III DPR ini.
BACA JUGA: Awalnya Rp 50 Juta, lalu Rp 200 Juta, Hingga Akhirnya Rp 700 Juta Per Bulan
Karena Pemerintah sudah mengakui Golkar kubu Agung Laksono, menurut Ruhut, pimpinan DPR mestinya mengamankan putusan pemerintah.
"Pimpinan DPR adalah mitra pemerintah, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mewakili pemerintah. Mestinya pimpinan DPR mengeksekusi itu dan Agus Gumiwang Kartasasmita jadi Ketua Fraksi Partai Golkar," tegasnya.
BACA JUGA: Yaman Rawan, Akses Sulit, Nasib 21 WNI yang Ditahan Belum Jelas
Kondisi sekarang, kata Ruhut, Partai Golkar menjadi partai pengganggu pemerintah. "Harusnya Golkar mendukung pemerintah, jangan jadi pengganggu pemerintah," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Tua Ini Kasih Rp 1 Miliar ke Penyuapnya, Kok?
Redaktur : Tim Redaksi