jpnn.com - PAPUA - Sekretaris DPD Golkar Provinsi Papua, Martinus Anthon Werimon menjadi korban aksi teror di kediamannya, BTN Skyline Kotaraja, Papua, Kamis (13/10) dini hari.
Kediaman Martinus dilempar bom, diduga rakitan oleh oknum tak bertanggung jawab.
BACA JUGA: Kisah Ayah yang Sulit Sekolahkan Anak karena Ditolak
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Martinus mengatakan bahwa korban sebenarnya sudah pernah mendapat ancaman teror. Korban menduga bahwa teror tersebut berkaitan dengan penetapan bakal calon wali kota di Jayapura.
"Sehari sebelum kejadian, korban menghadiri sidang di Panwaslu Kota Jayapura berkaitan dengan penetapan bakal calon. Yang bersangkutan juga statusnya sebagai saksi salah satu bakal calon di sana," kata Martinus saat dikonfirmasi.
BACA JUGA: Landasan Licin, Pesawat Asia One Tergelincir
Usai sidang, korban mengaku mendapatkan ancaman lisan dari seseorang. Namun, Martinus enggan menyebutkan orang tersebut karena masih dalam rangka penyelidikan.
"Pada saat itu korban sudah menerima bentuk ancaman secara lisan "seperti akan dicari dan dibunuh". Pada saat selesai sidang korban menemui temannya dan selanjutnya mengikuti rapat di Kantor DPD Golkar kemudian bertemu dengan salah satu ketua tim sukses bakal calon di Hotel Grand Abe," jelas Martinus.
BACA JUGA: Diduga Mesum di Pantai, Pasangan Bukan Suami Istri Mau Sogok Satpol PP
Usai pulang dari hotel sekitar pukul 01.00 WIT, korban langsung menuju kediamannya untuk istirahat. Namun, tak berapa lama, terdengar suara ledakan.
"Korban ke luar dan mencium belerang. Dia melihat pagar, lantai rumah, atap seng mengalami kerusakan lubang. Bahkan kaca mobil belakang mobil Avanza Veloz nopol DS 1249 AM mengalami kerusakan retak," jelas dia.
Martinus mengungkapkan bahwa sebelum aksi pelemparan bom oleh oknum tak dikenal, anak korban sempat melihat dari kamarnya, adanya dua orang berboncengan mengendari motor. Diduga, pengendara itu yang melempar bom ke kediaman korban.
"Menurut korban tindakan tersebut sudah merupakan teror yang nyata terhadap dirinya dan pasti berkaitan dengan tahapan Pilkada Wali Kota Jayapura. Sehingga korban merasa keamanannya terganggu. Saat ini masih dilidik di Polda Papua," pungkas Martinus. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taufik Sengaja Posting Foto Mesum di Medsos, Ini Tujuannya
Redaktur : Tim Redaksi